Lalu tahun ini juga adalah momentum lahirnya Apple iPad, dan tepat pada akhir tahun, akhirnya iPad secara resmi masuk ke Tanah Air. Meski kini penggunanya sudah ribuan, hampir seluruhnya dibeli di luar Indonesia.
Di samping dua hal itu, ada beberapa momentum lain yang menarik untuk diceritakan kembali bagi Anda di pengujung tahun ini. Rasanya gado-gado: ada yang laris manis, mengejutkan, bahkan menjadi harapan untuk bangkit. Inilah mereka:
DEDDY SINAGA | DIAN YULIASTUTI
IPad Versus Samsung Galaxy Tab
iPad, gadget 10 inci itu, betul-betul sukses besar tahun ini. Secara global penjualannya melebihi iPhone 3. Apple merilisnya pada April dan dalam 80 hari (kurang dari tiga bulan) sudah laku sebanyak 3 juta unit.
Di Indonesia, iPad yang beredar kebanyakan dibeli di luar negeri. Barulah pada bulan ini reseller premium resmi Apple mendatangkannya ke Tanah Air.
Beberapa pesaing lokal pernah muncul dalam pameran teknologi di Jakarta. Namun Samsung Galaxy Tab yang berlayar 7 inci membuat hati banyak orang Indonesia kepincut, khususnya di Jakarta.
Samsung mengklaim jagoan mereka lebih handy dan punya beberapa kelebihan, seperti kamera serta koneksi dan kemampuan video conference, dibanding iPad. Antrean panjang memenuhi sebuah mal saat Samsung membuka penjualan perdana Galaxy. Samsung mengklaim telah menjual lebih dari 700 ribu unit dalam enam minggu. Mereka menargetkan penjualan hingga 1 juta unit pada akhir tahun ini.
Dualisme Torch, Si Berry Hitam
Indonesia adalah pasar yang menjanjikan bagi Research in Motion (RIM). Pada saat pasar BlackBerry di kawasan lain mulai turun, di Indonesia justru sedang ramai-ramainya. Angka dari para operator saat ini tak kurang dari 1,5 juta pengguna BlackBerry di Indonesia. Belum termasuk pasar BlackBerry bekas yang mulai terbentuk.
Dengan alasan ini, RIM meluncurkan Torch di Indonesia untuk pertama kalinya di kawasan Asia Pasifik. Torch adalah dualisme. Pengguna bisa memakai layar sentuh sekaligus keyboard Qwerty khas BlackBerry. Inilah yang membuatnya lebih menarik ketimbang Storm.
Android, Android, dan Android
Saat diperkenalkan pada 2009 oleh HTC Magic, Android masih dipandang sebelah mata. Momentum kebangkitannya terjadi saat Indosat menggandeng enam vendor, yaitu HTC, Motorola, Samsung, Huawei, Sony Ericsson, dan LG, untuk memasarkan ponsel Android di Indonesia pada awal tahun.
HTC adalah salah satu pemain yang agresif dan serius di segmen ini. Lebih dari 10 jenis ponsel Android dibawanya ke Indonesia, dari kelas menengah sampai high-end. Agus Sugiharto, Country Manager HTC Indonesia, mengklaim HTC sudah bercokol di posisi tiga besar di Indonesia.
Samsung mengeluarkan Galaxy S dan Tablet berplatform Android. Sony Ericsson juga mengirimkan Xperia X10, disusul Xperia X10 Mini dan X10 Mini Pro. Tahun depan Android diramalkan bakal semakin panas.
Kebangkitan Nokia dengan C3
Nokia boleh-boleh saja masih memimpin industri ponsel di semua lini. Namun pelan-pelan kue mereka terus digerogoti.
Untunglah ada C3. Ini adalah generasi penerus era sejuta umat yang melambungkan perusahaan asal Finlandia itu. Di Indonesia, ponsel ini laris manis dan membuat ponsel Qwerty lokal maupun Cina ketar-ketir.
Dengan membawa tampilan generasi E, Nokia C3 menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memakai ponsel Nokia ber-keyboard Qwerty sekaligus banderolnya bersaing dengan ponsel lokal dan Cina. Tak hanya bentuk, C3 menawarkan akses langsung ke jejaring sosial yang sedang digandrungi.
Pada akhir tahun ini, Nokia memperpanjang lini ponsel-ponsel berfitur jejaring sosial lainnya, seperti Nokia X5, X2, X2-01, C6-01, dan C7.
Windows Phone 7
Ponsel Windows Phone 7 adalah salah satu topik pembicaraan paling hangat sepanjang 2010. Penantian rakyat Indonesia baru terjawab pada pertengahan Desember saat HTC mengapalkan HD7 dan Mozart.
Windows 7 menawarkan fitur-fitur menarik untuk terkoneksi dengan berbagai macam tugas, pesan pendek ala pesan instan, antarmuka e-mail yang menarik, serta panggilan dengan mode pivot nan sederhana dan terintegrasi. Namun platform ini masih punya beberapa keterbatasan.
Sukseskah? Masih tanda tanya. Selain baru dikapalkan, pemainnya belum banyak, meski saat diperkenalkan pada November, Microsoft sudah menggandeng sembilan vendor. Mungkin jawabannya akan muncul pada tahun depan.