TEMPO Interaktif, Jakarta - Para ilmuwan dari Chinese University di Hong Kong sedang mengembangkan bakteri Escherichia Coli atau biasa disebut E. Coli untuk menyimpan dan mengenkripsi data.
Bakteri yang dapat ditemukan dalam usus besar manusia ini memiliki DNA sel bakteri yang mampu merekombinasi genetik tertentu untuk mengenkripsi data. Di bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan informasi yang sangat rahasia dengan cara membuat informasi itu tidak dapat dibaca.
Baca Juga:
Satu bakteri mikroskopis ini diperkirakan dapat menyimpan data hingga 90 Gigabita. Adapun 1 gram Bakteri E.Coli mampu menampung data hasil enkripsi sampai 900 ribu Gigabita.
Untuk membuat bakteri ini menjadi alat penyimpan dan pengenkripsi data, para peneliti menerapkan teknik Bioencryption atau teknik untuk enkripsi data di dalam makhluk hidup.
Bioencryption bekerja dengan cara mengenkripsi pesan tertulis menjadi angka binari kemudian dicoding dalam bentuk huruf yang melambangkan rangkaian DNA Bakteri.
Tim Middleton dari Cambridge University yang juga melakukan penelitian tentang bakteri menyatakan kesulitan penyimpanan data pada bakteri ini adalah ketika bakteri itu bermutasi dan berpotensi menghilangkan data.
Engadget|Rini K