Dalam wawancara dengan harian bisnis Inggris yang dipublikasikan pekan ini, salah satu pendiri microblogging Twitter, Biz Stone, mengatakan bahwa Twitter bukan sekadar situs populer tapi merupakan bisnis berprospek.
Itu sebab ia menolak tawaran Facebook tersebut. “Kami menciptakan sesuatu yang orang lain melihat ada nilai lebihnya,” kata Stone. “Memang secara bisnis belum banyak menguntungkan tapi kami ingin terus membangunnya.”
Menurut Financial Times, bos sekaligus pendiri Facebook Mark Zuckerberg menawar Twitter seharga US$ 500 juta dalam bentuk saham.
Tapi Stone mengatakan bahwa Facebook tak bisa memberikan apa yang diingkan oleh tiga pendirinya, Stone, Evan Williams, dan Jack Dorsey. Yakni bisnis.
Tanpa adanya perluasan usaha maupun kerja sama, kata Financial Times, Twitter masih belum meraih profit meski sudah empat tahun berdiri.
Pada pertengahan Desember lalu, Twitter menerima suntikan dana segar dari kelompok investor sebesar US$ 3,7 juta.
Sejak didirikan pada 2006, pendaftar di Twitter sudah mencapai angka 175 juta per 1 November lalu. Dan menampilkan 25 miliar “tweets” tahun lalu.
TOI | FINANCIAL TIEMS | FIRMAN