Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lahar Merapi Menagih Janji  

image-gnews
Warga bersiaga saat naiknya volume air kali Code dikawasan kampung Tukangan Jambu, Yogyakarta, Jumat (3/12). Hujan yang menguyur disebagian kota Yogyakarta pada siang hingga sore hari ini, mengakibatkan kawasan disekitar bantaran kali code kebanjiran. TEMPO/EKo Siswono Toyudho
Warga bersiaga saat naiknya volume air kali Code dikawasan kampung Tukangan Jambu, Yogyakarta, Jumat (3/12). Hujan yang menguyur disebagian kota Yogyakarta pada siang hingga sore hari ini, mengakibatkan kawasan disekitar bantaran kali code kebanjiran. TEMPO/EKo Siswono Toyudho
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Poster bertuliskan "Waspada Lahar Hujan" tersebar di sejumlah desa di Yogyakarta dan Magelang. Selebaran yang dibuat Sekretariat Bersama Perhimpunan Pecinta Alam Yogyakarta itu menginformasikan tentang lahar, bahaya hingga persiapan warga menghadapinya.

Pekan lalu, lembaga ini melakukan survei dari Dusun Besalen hingga Dusun Banaran di sisi timur Sungai Gendol. Material banjir lahar hujan ternyata jadi penyebab utama kerugian bagi pemilik rumah dan persawahan. Lahar tersebut juga mengganggu proses rehabilitasi warga lereng Merapi karena akses jalan terganggu. Lembaga ini menyimpulkan, banjir lahar hujan bukan lagi bahaya sekunder, namun jadi bencana primer.

Memang, lahar jadi ancaman besar setelah Gunung Merapi meletus pada 26 Oktober 2010. Pada Senin (3/1) malam misalnya, banjir lahar dingin terjadi di sembilan sungai, yaitu Sungai Opak, Woro, Boyong, Krasak, Putih, Pabelan, Blongkeng, Senowo dan Apu. Sungai-sungai itu berada di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah, serta Sleman di Yogyakarta.

Lahar dingin yang meluap di Sungai Putih menyebabkan 75 rumah rusak, 1.382 warga mengungsi, ratusan hektar sawah dan tegalan tergerus. Tak hanya itu, jalan raya Semarang-Yogyakarta di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam tertutup selama 17 jam. Pasir dan batu besar menutupi badan jalan dan jembatan Sungai Putih sepanjang 300 meter dengan ketinggian sekitar 2 meter. Lahar itu terjadi setelah hujan di Magelang intensitasnya 20-50 milimeter per hari. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jawa Tengah memperkirakan intensitas hujan sebesar 50 mm per hari dapat terjadi hingga akhir Februari 2011.

Di Sungai Opak yang terletak di lereng Merapi di Kabupaten Sleman sejak 100 tahun ini tidak ada aliran airnya. Namun sejak bulan lalu setelah hujan deras, alur air sangat deras membawa material vulkanik. Enam jembatan di Kecamatan Cangkringan ambrol. Di sini, muncul alur baru sungai yang merendam lima ratus rumah dan ratusan hektar sawah.

Menurut Widi Sutikno, Kepala Dinas energi Sumber Daya Air dan Mineral Sleman, pihaknya memfokuskan normalisasi Sungai Opak dengan menerjunkan beberapa alat berat. "Sebab sungai yang dulunya memiliki lebar 4 meter, saat ini menjadi lebih dari 10 meter," katanya. Material vulkanik berupa batu-batu sebesar mobil dan pasir dikhawatirkan membahayakan wilayah di tepi sungai.

Hingga pekan ini, lahar dingin merontokkan 15 dari 244 bendungan penahan banjir di lereng Merapi. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak Bambang Hargono menjelaskan butuh dana Rp 70 miliar dengan masa perbaikan 2-3 bulan untuk melakukan normalisasi sungai di sekitar Merapi. Banjir lahar dingin akan terus terjadi hingga akhir Februari. Diperkirakan butuh waktu lima tahun untuk mengeruk materialnya dari seluruh sungai yang berhulu di Merapi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Surono menjelaskan semua sungai dan anak sungai yang berhulu di Gunung Merapi menyimpan potensi bahaya lahar dingin. "Rangkaian letusan terakhir Merapi memuntahkan sekitar 150 juta meter kubik material vulkanik," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Besarnya volume yang dimuntahkan memang menghantui warga. Maklum pada letusan November 1994, Merapi memuntahkan 3,5 juta meter kubik. Setelah itu terjadi banjir lahar menerjang Sungai Boyong, Bedok dan Bebek. Ketika itu ada 50 kali banjir dengan durasi antara setengah jam sampai 1,5 jam.

Dari data yang ada, banjir lahar besar terjadi sebanyak 33 kali pada 1930-1931 di Sungai Batang. Banjir ini terjadi sejak Januari hingga April. Lalu tahun 1969, terjadi banjir lahar di beberapa sungai antara Januari sampai awal April.

Banjir terbesar pada 17 Januari 1971 dengan ketinggian 7 meter di Salam. Ketika itu Merapi meletus dengan volume material 7,7 juta meter kubik. Dari sejarah ini, dapat disimpulkan banjir lahar hujan terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama. Memang banjir terbesar biasanya terjadi di Januari ketika puncak musim hujan.

UNTUNG WIDYANTO | MUH SYAIFULLAH DAN ANANG ZAKARIA (YOGYAKARTA) |

-

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?


Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Perubahan aktivitas Gunung Kelud yang teramati di danau kawahnya. PVMBG juga merekam perubahan itu dalam data seismik. Foto : Twitter
Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.


Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Warga menaiki sampan darurat saat banjir menggenangi Dusun Manisrenggo, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat, 5 Februari 2021. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Konto dan Gude tersebut mengakibatkan tujuh Dusun di empat Desa Kecamatan Bandar Kedungmulyo tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.


Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Para peserta wisata Bandung Offroad menunggu giliran melewati jalur menanjak, untuk menuju pos istirahat dan trek penyesalan Sukawana - Cikole. TEMPO /DWI RENJANI
Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.


Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri berada di kaki Gunung Kelud, Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar ini, menyediakan ratusan jenis anggrek dan kunjungan kebun yang luar biasa. TEMPO/Hari Tri Warsono
Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.


Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.


Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Dua wisatawan menyaksikan sisa letusan di kawasan Gunung Kelud yang gersang pada 16 Maret 2014. Gunung Kelud meletus pada 13 Febuari 2014. Arief Priyono/LightRocket via Getty Images
Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.


Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Wisatawan berada di puncak perbukitan kawasan obyek wisata Gunung Kelud,   Kediri, Jawa Timur, 21 September 2014. ANTARA/Rudi Mulya
Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.


Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.


Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Warga mengamati sumur yang baru saja ambles di Dusun Nanas, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kediri, Jawa Timur, 27 April 2017. Sedikitnya 61 unit sumur warga yang tersebar di tiga dusun yakni Dusun Nanas, Dorok, dan Jambean ambles dan belum diketahui pasti penyebabnya. ANTARA/Prasetia Fauzani
Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.