Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelatihan "Juru Kampanye Iklim" Asia Pasifik Ditutup

image-gnews
Al Gore. ANTARA/Rosa Panggabean
Al Gore. ANTARA/Rosa Panggabean
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Program The Climate Project Sabrina Cowden menutup Pertemuan Puncak Asia Pasifik tahun 2011 di Jakarta, Senin (10/1) sore. Pertemuan selama tiga hari ini merupakan pelatihan mengenai isu perubahan iklim yang diikuti 350 relawan dari 21 negara di Asia Pasifik.

Pemenang Nobel Perdamaian 2007, Al Gore, menjadi pelatih pada hari kedua. The Climate Project adalah program kepemimpinan yang dicanangkan oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu. "Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada The Climate Project-Indonesia," kata Sabrina.

Manajer The Climate Project-Indonesia Amanda Katili mengaku bangga dengan peserta yang diseleksi dari 1.200 pelamar. Dia berharap Pertemuan Puncak ini mampu mendorong dialog mengenai solusi krisis perubahan iklim dengan mempertimbangkan nilai-nilai tradisional seiring dengan teknologi modern.

Pertemuan Puncak ini didukung para kontributor antara lain Panasonic Gobel Indonesia, Unilever Indonesia, Bank BNI, Bank Syariah Mandiri dan The Body Shop. Peserta dari Indonesia berasal dari beragam profesi, antara lain Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Kementrian Lingkungan Hidup Arief Yuwono, Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementrian Pekerjaan Umum Imam S Emawi, Chairman The Body Shop Indonesia Suzi K Hutomo, Direktur Human Resources Unilever Josef Bataona, Deputy General Manager Bank BNI Asoka Wardhana, Lula Kamal, dan Valerina Daniel.

Ketika memberi pelatihan, Al Gore mempresentasikan lebih dari 400 slide mengenai fakta-fakta ilmiah pemanasan global hingga dampaknya yang terjadi di banyak tempat di dunia. Paparannya ini lebih luas dan terbaru dari bukunya yang terkenal An Inconvenient Truth, terbitan tahun 2007.

Pada sesi siang hingga petang, Al Gore menyajikan slide bagaimana mengurangi polusi serta transisi menuju solusi energi bersih. Penyajiannya ini banyak didasarkan pada bukunya yang terbit tahun lalu bertajuk Our Choice: A Plan to Solve the Climate Crisis.

Menurut Al Gore, pendidikan mengenai perubahan iklim adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat di wilayah Asia Pasifik. "Banyak orang yang harus menghadapi risiko yang sangat tinggi sehingga harus meninggalkan tempat mereka tinggal dalam beberapa dekade mendatang," katanya kepada 350 peserta dari Indonesia Australia, Timor Leste, Cina, India, Pakistan, Filipina dan Kepulauan Solomon.

Al Gore berharap TCP Presenter -- peserta yang sudah dilatih langsung olehnya -- mampu membantu memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat untuk mengambil peran aktif di komunitas masing-masing dalam mencari solusi bagi krisis perubahan iklim.

Untuk memberi pemahaman tentang basis ilmiah kepada peserta, pelatih di hari pertama adalah Dr. Henry Pollack, Profesor Geofisika dari University of Michigan. Buku terbaru dari Pollack (penasehat sains TCP) berjudul A World Without Ice, dipertimbangkan sebagai pemenang The Royal Society Prize untuk kategori Science Books pada tahun 2010.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peserta juga mendapat informasi dari Agus Purnomo, Asisten Khusus Presiden RI untuk Isu-Isu Perubahan Iklim tentang perjanjian internasional. Termasuk hasil Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Cancun, Mexico, Desember lalu dan harapan bagi konferensi selanjutnya di Cape Town, Afrika Selatan akhir tahun 2011.

Untuk memberi bekal sebagai presenter atau juru kampanye, peserta mendapat latihan tentang teknik dan psikologi komunikasi serta memanfaatkan media. Pelatih untuk tema ini adalah Anthony Wilson (Direktur Executive Influence) dan Wimar Witoelar (Chairman Intermatrix Communications) Sementara Oliver MacColl memberi materi yang merujuk pada Camp Obama Narrative Skills, kampanye Barrack Obama menuju kursi presiden dengan memobilisasi relawan.

"Para relawan yang mengikuti pelatihan ini akan kembali ke komunitas mereka dan memimpin upaya menanggulangi perubahan iklim," ujar Maggie L. Fox, Presiden sekaligus CEO dari Alliance for Climate Protection yang hadir di Jakarta.

Menurut Maggie, para relawan The Climate Project yang jumlahnya ribuan orang di seluruh dunia terlibat dalam usaha mendidik komunitas di negara masing-masing mengenai keadaan yang sedang dihadapi. Dalam melaksanakan tugasnya, relawan The Climate Project bekerja sama dengan relawan lain di seluruh dunia.

Di wilayah Asia Pasifik, terdapat 900 orang yang telah sebelumnya dilatih oleh Al Gore sebagai relawan The Climate Project. Bersama-sama, para relawan ini telah memberikan 1.733 presentasi perubahan iklim, dan mencakup 119.000 orang peserta presentasi.

UNTUNG WIDYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

5 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

5 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

6 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

11 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

16 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

20 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

23 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

29 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

35 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.