Kerangka parsial Brontomerus mcintoshi ditemukan pada 1994, dalam sebuah lubang galian di Utah timur. Nama spesies dinosaurus itu, mcintoshi, digunakan untuk menghormati John "Jack" McIntosh, pakar sauropoda.
Fosil itu tersimpan di museum sampai ilmuwan menyadari struktur ganjil binatang tersebut. "Spesimen ini sangat menarik perhatian dan terlihat aneh," kata Mike Taylor, pakar paleontologi di University College London.
Dalam penggalian itu ditemukan dua spesimen, satu dewasa dan satu anak-anak. Ahli paleontologi menduga bahwa spesimen yang lebih besar adalah induk spesimen yang lebih muda, karena sauropoda kerap ditemukan dalam kelompok keluarga.
Spesimen yang lebih besar panjangnya 14 meter dan beratnya 6.000 kilogram, hampir sama dengan ukuran gajah. Dinosaurus yang lebih kecil hanya sepertiga panjangnya, sekitar 4,5 meter, dan beratnya sekitar 200 kilogram, seukuran seekor kuda poni.
Tulang pinggul yang ditemukan memiliki permukaan yang luar biasa lebar yang menonjol ke depan dari rongga pinggul, memberi area yang relatif besar untuk tempat otot kaki melekat. Struktur itu mengindikasikan bahwa Brontomerus mungkin mempunyai otot kaki terbesar daripada dinosaurus lain dalam keluarga sauropoda. "Ototnya dapat membuat kaki menendang sangat kuat," kata Taylor. "Kami menduga alasan untuk perkembangan otot kaki ini adalah kompetisi memperebutkan pasangan, dinosaurus jantan saling berkelahi atau sekadar pamer untuk mendapatkan perhatian dari betinanya."
Otot kaki yang kuat itu diperkirakan juga bermanfaat untuk pertahanan terhadap pemangsa. Brontomerus hidup sekitar 110 juta tahun silam, dan mungkin harus menghadapi keganasan dinosaurus raptor, seperti Deinonychus dan Utahraptor, serta Acrocanthosaurus, predator raksasa seukuran T. rex.
TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY