Menurut Bakrie Telecom, besar dana penggantian setiap terjadi call drop adalah Rp 100 untuk pembicaraan ke sesama Esia, pelanggan telepon rumah dan Fixed Wireless Access lainnya. Sedangkan untuk pembicaraan ke pelanggan operator telepon bergerak (mobile number) akan diganti Rp 500. Program ini tidak berlaku untuk sambungan langsung internasional dan telepon short code.
Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk bidang Network And Operations, Muhammad (Danny) Buldansyah, mengatakan terobosan seperti itu belum berani dilakukan oleh operator lain. "Sekaligus memperlihatkan komitmen dan tanggung jawab perusahaan terhadap kenyamanan dan kepuasan pelanggan," katanya dalam siaran pers kemarin.
Baca Juga:
Program penggantian call drop ini berlaku selama tiga bulan. “Bukannya setelah 3 bulan kemudian kualitas jaringan menurun lagi, bukan. Kami hanya mengikuti standar dari badan regulasi yang menyatakan bahwa harus ada periode yang jelas untuk sebuah program”, kata Danny memberikan alasan.
Menurut Danny, program itu adalah komitmen Bakrie Telecom untuk menjaga kualitas jaringan. Tingkat call drop Bakrie Telecom saat ini rata-rata 0,7 persen. Persentase ini masih jauh di bawah ambang batas pemerintah yaitu 5 persen.
Untuk menjaga kualitas sinyal jaringan Bakrie Telecom melakukan pemantauan secara berkesinambungan dengan parameter yang ketat dan jelas. Penggunaan teknologi CDMA memungkinkan Bakrie Telecom menjaga kekuatan sinyalnya.
Baca Juga:
Data CDG (CDMA Development Group) menyebutkan, teknologi CDMA 1x dan EVDO yang kini dipakai Bakrie Telecom memiliki keunggulan teknis dibanding dengan teknologi nirkabel lainnya. “Bahkan dengan kekuatan sinyal minim pun, pelanggan Esia masih bisa melakukan maupun menerima panggilan telepon dengan baik dan lancar," kata Danny.
Selain itu, peningkatan kapasitas jaringan juga menjadi perhatian utama. Kemampuan satu BTS Bakrie Telecom bisa menyalurkan trafik lebih banyak dibanding GSM. Data CDG memperlihatkan perbandingannya bisa mencapai 3 banding 1 dimana satu BTS Bakrie Telecom 3 kali lebih banyak menampung pembicaraan telepon dibanding operator GSM pada saat yang bersamaan. Dengan kemampuan tersebut, Danny yakin kapasitas jaringan Bakrie Telecom sudah sangat memadai.
DEDDY SINAGA