TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertengahan tahun ini Toshiba meluncurkan generasi kedua Power TV yang dikenal sebagai televisi berdaya listrik rendah. Senior Marketing Manager, PT Toshiba Visual Media Network Indonesia, Fransisca Maya mengatakan tiga jenis Power TV versi terbaru ini memiliki fitur yang lebih canggih dibandingkan pendahulunya.
Power Booster 1 (PB10) misalnya, dilengkapi dengan teknologi Auto Signal Booster dan Auto Noise Reduction untuk meningkatkan kemampuan dalam menangkap frekuensi sinyal TV (RF) yang lemah. “Ini cocok bagi konsumen di daerah yang sering mengalami gangguan sinyal,” kata Fransisca dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/6). Seri PB10 tersedia dalam ukuran 32 dan 40 inci.
Sementara Power Saver 1 (PS10) menggunakan LED sebagai sumber pencahayaannya. Televisi dengan tiga ukuran layar -24, 32, dan 40 inci ini menggunakan teknologi Autoview untuk mengoptimalkan kontras gambar dan berfungsi menghemat listrik karena mampu menyesuaikan kondisi cahaya pada ruangan.
Adapun Power Charger (PC1) merupakan televisi yang dilengkapi baterai sehingga masih bisa menyala selama dua jam meskipun listrik padam. Fransisca mengatakan Seri PC1 merupakan TV LED pertama di dunia yang memiliki baterai cadangan yang dapat diisi ulang dan terintegrasi dengan televisinya. “Teknologi ini sesuai bila digunakan di daerah yang sering terjadi pemadaman listrik,” katanya. Sayangnya, seri PC1 hanya ada dalam satu pilihan ukuran, yakni 24 inci.
Product Manager PT. Toshiba Visual Media Network Indonesia, Bayu M. K. Sinulingga mengatakan promosi penjualan Power TV generasi kedua ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran film Catatan Harian Si Boy.
RINI K