Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan, Fosil Dinosaurus Hamil Tua  

image-gnews
Fosil Polycotylus latippinus. AP/Science
Fosil Polycotylus latippinus. AP/Science
Iklan

TEMPO Interaktif, West Virginia - Penggalian di Kentucky, Amerika Serikat, menemukan fosil reptil raksasa penghuni samudera yang sedang hamil tua. Fosil tersebut berasal dari kelompok plesiosaurus, yang berumur 78 juta tahun.

“Ini adalah fosil dinosaurus hamil pertama,” ujar peneliti dari Marshall Univerity di West Virginia, Franks O’Keefe. “Fosil ini menunjukkan plesiosaurus melahirkan, bukan merangkak di pantai lalu bertelur.”

Janin berukuran besar yang terkandung di dalam rahim induk plesiosaurus mengindikasikan dinosaurus ini melahirkan bayi serta menjaga janin dalam waktu lebih lama dibandingkan reptil laut lain di masa itu. Kondisi ini mirip dengan peristiwa mengandung pada manusia atau disebut sebagai vivipar.

“Saat melahirkan bayi, semua harapan ada padanya karena itu Anda harus menjaganya,” tambah O’Keefe.

Induk plesiosaurus itu berasal dari spesies Polycotylus latippinus sepanjang 4,7 meter. Ukuran janinnya 1,5 meter dan banyak bagian kerangka belum berubah menjadi tulang, termasuk tengkorak. Janin juga berada dalam kondisi terlipat dengan ukuran kepala relatif lebih besar menandakan perkembangan yang belum sempurna.

Peneliti memperkirakan janin ini telah berkembang hingga dua per tiga masa kehamilan. Saat lahir ke dunia, bayi diperkirakan mencapai 2 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses melahirkan juga dilakukan oleh reptil laut lain pada masa itu. Namun reptil-reptil tersebut mengandung bayi-bayi berukuran kecil, lebih kecil dari 30 persen ukuran tubuh induk. Melahirkan bayi berukuran besar dianggap menyulitkan karena induk harus mengumpulkan lebih banyak sumber daya untuk membesarkan bayi.

Lingkungan menjadi faktor pendukung Polycotylus latippinus melahirkan seekor bayi berukuran besar. Pada kondisi lingkungan yang stabil, induk cenderung melahirkan lebih sedikit bayi dan memfokuskan perhatian padanya. Pada kondisi lingkungan tak stabil dan berbahaya, induk cenderung melahirkan banyak bayi karena jika satu anak meninggal maka masih ada anak lain yang akan meneruskan keturunan.

Fosil Polycotylus latippinus hamil itu kini dipajang di Natural History Museum di Los Angeles County.

MSNBC | ANTON WILLIAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

27 November 2022

Kerangka fosil  T. rex  di Hong Kong.  Foto: Christie's Images Ltd.
Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

Kerangka T. rex yang batal dilelang untuk rencana penjualan pertama di Asia itu awalnya ditarget mendulang penjualan Rp 392 miliar.


Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

10 Juli 2022

Ilustrasi berdasarkan rekonstruksi fosil tengkorak dinosaurus Meraxes yang ditemukan di Argentina. Bentuknya mengingatkan pada makhluk mitos di Eropa yakni gargoyle. (via REUTERS/JORGE A. GONZALEZ)
Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

Dinosaurus ini menunjukkan ada pengurangan jumlah jari dari Abelisaurus memiliki empat jari, sementara tyrannosaurus dua.


2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

26 Februari 2022

Ilustrasi Dinosaurus Frankenstein. Kredit: CNN
2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Dinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam


Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

12 Januari 2022

Fosil naga laut raksasa berusia 180 juta tahun ditemukan di Inggris. (Anglian Water)
Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

Behemoth adalah fosil terbesar dan terlengkap dari jenisnya yang pernah ditemukan di Inggris.


Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.


Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.


Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

20 September 2021

Band Gojira. Instagram/Gojiraofficial
Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

Nama grup band metal Gojiro, diabadikan sebagai sebutan fosil yang ditemukan di Prancis, Luksemburg, dan Austria.


Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

16 Agustus 2021

dinosaurus paruh bebek Ajnabi odysseus. sci-news.com/Raul Martin
Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Sekitar 66 juta tahun lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatan, memulai musim dingin yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.


Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

15 Agustus 2021

Fosil Pulchritudo attenboroughi (kiri). Hasil rekonstuksi digital (kanan). Kredit: Denver Museum of Nature and Science
Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

Desain indah pada elytra kumbang kuno itu mendorong para peneliti untuk menamakannya Pulchritudo attenboroughi.