TEMPO Interaktif, Jakarta - Perusahaan IT asal Amerika Serikat, IBM, meluncurkan server mainframe terbaru, yaitu IBM System z114.
"Dengan adanya mainframe terbaru ini, IBM ingin mengubah pandangan bahwa memproses data berukuran besar membutuhkan alat yang besar," ujar Fetra Syahbana, Country Manager System and Technology Group IBM Indonesia, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 14 September 2011.
Fetra menambahkan bahwa z114 adalah sebuah perangkat fleksibel. Pelanggan dapat mulai menggunakan perangkat ini dengan konfigurasi yang lebih kecil lalu menambah kapasitas tambahan sesuai dengan kebutuhan tanpa perlu memperluas pusat data atau menambah biaya pengelolaan sistem.
"Karena itu, z114 mampu menjawab kebutuhan perusahaan kelas menengah yang sedang berkembang pesat dan menghadapi luapan data yang makin besar," ujarnya menambahkan. Ia memberi contoh perusahaan yang cocok menggunakan mainframe ini antara lain perbankan, perusahaan ritel, telekomunikasi, hingga lembaga pemerintahan.
Mainframe z114 didukung oleh 14 mikroprosesor sebesar 3,8 GHz, yang sepuluh di antaranya dapat dikonfigurasikan sebagai mesin khusus. Mesin khusus ini antara lain sistem z Application Assist Processor (zAAP), System z Integrated Information Processor (zIIP), dan Integrated Facility for Linux (IFL).
Setiap sistem itu dirancang untuk dapat mengintegrasikan aplikasi dan teknologi Java, XML, dan Linux baru dengan beban kerja yang ada serta mengoptimalkan sumber daya sistem. Mainframe ini berjalan dengan sistem operasi zEnterprise baru, termasuk z/OS V. 1.13, yang memungkinkan pengguna untuk menambah kemampuan dalam mengelola disk dan software baru.
Bob Neidig, Program Director System z Worlwide Sales, dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa z114 merupakan versi selanjutnya dari mainframe IBM sebelumnya, yaitu z196, dengan ukuran yang lebih kecil.
"Mainframe ini juga merupakan platform yang tepat dalam mengelola cloud computing," ujarnya menambahkan.
Manfaat yang dijanjikan dengan penggunaan z114 antara lain peningkatan performa untuk sistem operasi tradisional hingga 18 persen serta peningkatan performa CPU hingga 25 persen.
Dengan penggunaan mainframe ini, pengguna diklaim dapat mengkonsolidasikan beban kerja 40 prosesor x-86 yang menjalankan software Oracle dalam z114 hanya dengan tiga prosesor yang menjalankan Linux. Karena itu, jika dibandingkan dengan server-server yang terkonsolidasi, diperkirakan total biaya hardware, software, dan dukungan untuk menjalankan z114 akan lebih rendah hingga 80 persen.
Untuk menggunakan mainframe ini, pengguna harus merogoh kocek mulai dari US$ 300 ribu, tergantung kapasitas mainframe yang dibutuhkan.
RATNANING ASIH