TEMPO Interaktif, CHICAGO - Burung ternyata memiliki indra penciuman yang tak bekerja optimal seperti mamalia. Tetapi bagi penguin tidak demikian. Baru-baru ini, para peneliti di Universitas Chicago telah menemukan bahwa binatang dengan kaki pendek tersebut memiliki indera penciuman yang lebih berkembang dibanding perkiraan sebelumnya.
Mereka meneliti banyak penguin Humboldt di kebun binatang Brookfield. Dalam studi tersebut, penguin saling mengenali bau masing-masing individu baik yang berkerabat dengannya dan yang tidak. Ternyata penguin itu menghabiskan banyak waktu di sekitar bau milik penguin yang tak berkerabat dengannya. Ini terjadi karena mereka sangat ingin mengetahui aroma asing tersebut.
Heather Coffin, penulis utama penelitian ini percaya bahwa binatang ini menggunakan indera penciumannya untuk mengidentifikasi pasangan yang potensial untuknya. "Bau adalah semacam mekanisme utama untuk mengenali sesama kerabatnya. Agar bisa menghindari kawin sedarah dalam koloni," ujarnya
Jill Mateo, profesor Perbandingan Pembangunan Manusia di Universitas Chicago yang juga membantu penelitian Coffin mencatat bahwa penelitian ini untuk sementara mengindikasikan bahwa burung menggunakan bau untuk mencegah kawin sedarah. Juga untuk keperluan lain, seperti menemukan rumah dan makanan.
Para peneliti berharap studi ini membantu kebun binatang Brookfield dalam program pengkawinan seperti beberapa spesies burung termasuk penguin Hamboldt yang terancam punah.
CHICAGO SUN TIMES | ISMI WAHID