TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketika Motorola meluncurkan komputer tablet Xoom di ajang CES 2011 pada Januari lalu, banyak kalangan yakin inilah tablet yang bakal mampu meruntuhkan kedigdayaan iPad buatan Apple. Apalagi Xoom adalah tablet pertama pemakai Android 3.0 alias Honeycomb, sistem operasi bikinan Google yang khusus dibuat untuk komputer tablet.
Tapi pada kenyataannya, penjualan Xoom jeblok. Dua bulan setelah dirilis, menurut data Android Developer Statistics, tablet berukuran layar 10,1 inci itu hanya terjual 100 ribu unit. Bandingkan dengan iPad yang terjual sebanyak 300 ribu unit di hari pertama peluncurannya saja. Sampai akhir 2010, penjualan iPad menembus angka 15 juta unit.
Meski gagal total dalam memasarkan Xoom, toh perusahaan yang salah satu divisinya, Motorola Mobility, baru saja diakuisisi Google ini tak patah semangat. Malah, pada akhir pekan lalu, dunia teknologi digital dihebohkan dengan terbongkarnya “identitas” Motorola Xoom generasi kedua.
Ya, sebagaimana Apple dengan iPad, Motorola pun juga menyiapkan generasi kedua komputer tablet mereka yang diberi nama Motorola Xoom 2. Dibandingkan dengan sang kakak, Xoom 2 tampaknya dipersiapkan jauh lebih matang. Ini terbukti dari semua kesalahan yang ada pada Xoom awal dipendam dalam-dalam.
Sebagai contoh, dari sisi desain, Xoom 2 tampil lebih ramping dan lebih elegan dengan ketebalan hanya 9 milimeter. Dibandingkan dengan iPad 2, yang memiliki ketebalan 8,8 milimeter, Xoom 2 memang masih kalah tipis. Tapi selisihnya kini tinggal 0,2 milimeter. Tak banyak terasa bila dipegang.
Dari segi bobot, ini yang menjadi salah satu kelemahan utama Xoom generasi pertama, Xoom 2 kini jauh lebih ringan. Bahkan, dengan berat sekitar 430,9 gram, Xoom 2 juga lebih enteng ketimbang iPad 2, yang memiliki berat 601 gram.
Prosesor Xoom 2 juga lebih cepat bila disandingkan dengan iPad 2. Motorola Xoom 2 memakai cip dual-core berkecepatan 1,2 GHz buatan Texas Instruments ARM. Adapun Apple membenamkan prosesor dual-core Apple A5 dengan kecepatan 1 GHz pada iPad 2.
Berbeda dengan pendahulunya, Xoom 2 hadir dengan layar berukuran lebih kecil, yakni 8,2 inci. Selain itu, inilah tablet pertama yang dilengkapi aplikasi Adobe Flash Player 11. Bocoran yang beredar juga mengungkapkan Xoom 2 bisa dipakai untuk layanan streaming HD dari Netflix dan dapat merekam video definisi tinggi 1080p.
Seperti tablet Sony S, di dalam Xoom 2 juga terdapat fitur inframerah sehingga dapat digunakan sebagai remote control untuk perangkat home theater melalui aplikasi MediaConnect. Tablet dengan bahan pelapis aluminium dan magnesium ini sudah dilengkapi subwoofer untuk menghadirkan suara berkualitas tinggi.
Sistem operasi yang berjalan pada Motorola Xoom 2 adalah Honeycomb tingkatan kedua atau Android 3.2. Diyakini versi terbaru Honeycomb ini jauh lebih tangguh ketimbang pendahulunya. Transisi antarmuka pun dipercaya lebih stabil.
Satu hal yang menjadi pertanyaan besar adalah kabarnya tablet ini memiliki pena stylus yang disisipkan di salah satu sisinya. Apakah ini pertanda layarnya tidak cukup sensitif untuk mengartikan setiap sentuhan? Entahlah. Motorola masih tutup mulut soal yang satu ini.
CNET | ENGADGET | ELECTRONISTA | MACRUMORS