Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Korea Selatan Kloning Anjing Hutan

image-gnews
Dua ekor Anjing bersantai di Pantai Sawarna, Lebak, Banten, Minggu 9 Oktober 2011. Pantai sawarna sepi pengunjung karena minimnya akses menuju lokasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Dua ekor Anjing bersantai di Pantai Sawarna, Lebak, Banten, Minggu 9 Oktober 2011. Pantai sawarna sepi pengunjung karena minimnya akses menuju lokasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO Interaktif, Seoul - Ilmuwan Korea Selatan yang sempat membuat penelitian palsu, Hwang Woo-Suk, kembali membuat geger. Hwang dan timnya mengklaim telah mengkloning anjing hutan (coyote).

Hwang dan timnya, Senin, 17 Oktober 2011, mengklaim telah mengkloning delapan anjing hutan di sebuah tempat penampungan hewan di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi. Menurut Sooam Biotech Research Foundation, delapan anjing hutan tersebut disumbangkan ke pemerintah Provinsi Gyeonggi. Anjing hutan sendiri masuk dalam spesies yang dilindungi oleh International Union of Conservation of Nature.

Tujuh tahun lalu, Hwang menjadi selebritas dunia. Media massa internasional menyebutnya sebagai 'pionir', 'dokter kloning', 'pahlawan' penelitian sel batang (stem cell). Status tersebut mencuat pada 2004 dan 2005 ketika timnya mempublikasikan berbagai artikel di Science. Dalam artikel tersebut, mereka mengklaim telah menciptakan sel batang embrionik manusia. Penemuan tersebut dinilai merupakan terobosan bersejarah.

Akan tetapi, penelitian tersebut ternyata palsu. Salah satu peneliti dari tim Hwang memalsukan datanya. Itu pun menjadi skandal ilmiah pada 2005. Ilmuwan di seantero jagat mulai mempertanyakan apakah Hwang mengetahui pemalsuan data tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hwang pun meminta maaf karena menggunakan data yang keliru. Hwang menghadapi tuduhan legal berupa pelanggaran hukum bioetika di Korea Selatan. Setelah skandal tersebut, Hwang dikabarkan menderita depresi.

Hwang kini kembali dan tinggal di Korea Selatan. Ia memimpin Sooam Bioengineering Research Institute yang mendapat sokongan dana dari Pemerintah Provinsi Gyeonggi.

ABCNEWS| KODRAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

16 hari lalu

Ilustrasi domba, bulu domba. Times India
Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.


Anjing-anjing Kloning Javier Milei Mencuri Sorotan dalam Pemilu Argentina

23 Oktober 2023

Kandidat presiden Argentina Javier Milei. REUTERS/Matias Baglietto
Anjing-anjing Kloning Javier Milei Mencuri Sorotan dalam Pemilu Argentina

Favorit pemilu presiden Argentina, Javier Milei, mendedikasikan kemenangan dalam pemilihan pendahuluan untuk "anak-anaknya yang berkaki empat".


Bahaya Kloning IMEI, Bisa Kena Blokir dan Terjerat Hukum

26 Juni 2023

Tampilan laman cek IMEI. Kredit: kemenperin.go.id
Bahaya Kloning IMEI, Bisa Kena Blokir dan Terjerat Hukum

Risiko dan bahaya kloning IMEI bagi penjual atau pembeli ponsel ilegal maupun pelaku kejahatan adalah sebagai berikut.


Apakah Mungkin Membuat Kloning Manusia?

12 Mei 2022

Ilustrasi genetika. Cardiff.ac.uk
Apakah Mungkin Membuat Kloning Manusia?

Pada 2002, Clonaid yang terkait kepercayaan raeliansime pernah mengumumkan kelahiran manusia kloning pertama. Apakah ada buktinya?


Pengambilan Genetik Membuat Salinan Identik Makhluk Hidup, Apa Itu Kloning?

12 Mei 2022

Ilustrasi genetika. Cardiff.ac.uk
Pengambilan Genetik Membuat Salinan Identik Makhluk Hidup, Apa Itu Kloning?

Kloning bisa terjadi secara alami atau disengaja?


25 Tahun Silam Mamalia Kloning Pertama Diumumkan, Metodenya?

22 Februari 2022

11_indonesiana-dombadolly
25 Tahun Silam Mamalia Kloning Pertama Diumumkan, Metodenya?

Proses kloning dapat dilakukan dengan dua cara. Bagaimana itu bisa berhasil?


Hari Ini di 1997: Cerita Domba Dolly Hasil Kloning Pertama yang Hidup 6 Tahun

22 Februari 2022

Domba-domba kloning keturunan Dolly yang hidup tujuh tahun lalu. (Daily Mail)
Hari Ini di 1997: Cerita Domba Dolly Hasil Kloning Pertama yang Hidup 6 Tahun

Dolly hanya hidup selama enam tahun karena arthritis dan paru-paru hingga akhirnya disuntik mati, lalu kenapa domba yang dipilih untuk kloning?


Dampak Negatif Bioteknologi Bisa Munculkan Penyakit Baru

28 Mei 2021

Laboratorium.
Dampak Negatif Bioteknologi Bisa Munculkan Penyakit Baru

Dampak negatif bioteknologi lainnya yaitu dapat menimbulkan penyakit karena produk transgenik yang menyebabkan reaksi alergi pada manusia.


Rekayasa Genetika: Dulu Domba Dolly, Kini Kambing Pejantan Tangguh

17 September 2020

11_indonesiana-dombadolly
Rekayasa Genetika: Dulu Domba Dolly, Kini Kambing Pejantan Tangguh

Jasad domba Dolly yang hasil rekayasa genetika kini menjadi bahan diskusi di Museum Skotlandia di Edinburgh.


Seperti Jurassic Park, Ilmuwan Transplantasi Sel Mammoth ke Tikus

2 April 2019

Lyuba, fosil seekor bayi mammoth yang terawetkan secara alamiah dengan baik, diperlihatkan kepada wartawan di Hongkong, selasa (10/4). Lyuba, yang diperkirakan berusia 40.0000 tahun ditemukan di Semenanjung Yamal, Russia pada tahun 2007. REUTERS/Tyrone Siu
Seperti Jurassic Park, Ilmuwan Transplantasi Sel Mammoth ke Tikus

Ilmuwan mentransplantasikan sel mammoth ke dalam embrio tikus, berharap seperti Jurassic Park..