Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukannya Berkurang, Emisi Karbon Kian Melonjak  

image-gnews
TEMPO/Zulkarnain
TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO Interaktif, Oak Ridge - Proyek pengurangan emisi karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer belum menunjukkan hasilnya. Departemen Energi Amerika Serikat menghitung tingkat emisi gas rumah kaca justru lebih parah daripada skenario terburuk yang diprediksi oleh ahli iklim empat tahun lalu.

Data terbaru memperlihatkan, sepanjang 2010, jumlah karbon dioksida yang terlepas ke udara 564 juta ton (setara 512 metrik ton) lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Angka tersebut berarti peningkatan emisi sebesar 6 persen. Penyumbang terbesar emisi karbon dioksida berasal dari tiga negara, yaitu Cina, Amerika Serikat, dan India.

Ahli geologi dari Appalachian State University, Gregg Marland, yang terlibat dalam penghitungan emisi, mengatakan, kenaikan emisi itu bagaikan monster yang terus tumbuh tanpa diketahui. Sekitar separuh dari tambahan polusi tersebut berasal dari dua negara raksasa ekonomi dunia, yaitu Amerika Serikat dan Cina.

Direktur Departemen Energi, Tom Boden, menyebut menggendutnya emisi karbon dioksida sebagai "loncatan besar". Krisis iklim ini, menurut dia, jauh lebih besar ketimbang krisis global.

Boden mengatakan manusia semakin sering bepergian dan memproduksi barang sepanjang 2010. Hal ini berarti semakin banyak bahan bakar fosil yang digunakan dan menyumbang karbon ke udara.

Kebijakan pengendalian emisi dengan menurunkan konsumsi bahan bakar fosil juga tak sukses. Manusia justru semakin banyak mengkonsumsi batu bara dan mengurangi pemakaian bahan bakar gas alam yang lebih ramah lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Semakin kita berbicara mengenai pengendalian emisi, semakin emisi bertambah," ujar John Reilly dari Joint Program on the Science and Policy of Global Change, Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Pada 2007, Intergovermental Panel on Climate Change menerbitkan laporan menyeluruh mengenai pemanasan global. Mereka membuat skenario yang menerapkan polusi karbon dioksida pada berbagai tingkatan. Menggunakan model yang sama untuk data pada 2010, diperkirakan peningkatan suhu global mencapai 4-11 derajat Fahrenheit hingga akhir abad ini. Perkiraan paling meyakinkan berada pada angka 7,5 Fahrenheit.

Kepala Departemen Teknik dan Kebijakan Publik dari Carnegie Mellon University mencemaskan perkembangan ini. "Kita membangun warisan yang mengerikan buat anak dan cucu kita," ujarnya.

Data negara penyumbang emisi karbon terbesar 2010 yang dicatat oleh Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan Cina berada di urutan teratas dengan emisi 2.248 juta metrik ton, lalu diikuti Amerika Serikat dengan 1.498 juta metrik ton. India, Rusia, Jepang, serta Jerman berada di urutan selanjutnya dengan emisi karbon antara 500 dan 200 juta metrik ton.
Korea Selatan, Iran, Kanada, dan Arab Saudi duduk di posisi 7 hingga 10 dengan produksi emisi karbon sekitar 150 juta metrik ton. Total emisi karbon dunia 2010 sebesar 9.138 metrik ton.

PHYSORG | ANTON WILLIAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

28 November 2023

Logo 'Cop28 UEA' ditampilkan di layar saat upacara pembukaan Pekan Keberlanjutan Abu Dhabi (ADSW) bertema 'Bersatu dalam Aksi Iklim Menuju COP28', di Abu Dhabi, UEA, 16 Januari 2023. REUTERS/Rula Rouhana
COP28: Isu Utama Apa yang Dibahas di Konferensi Perubahan Iklim PBB?

Ini isu-isu utama dalam perundingan COP28 selama dua minggu yang dimulai pada 30 November di Dubai.


Konsekuensi Hukum dari Amar Putusan MA di Kasus Polusi Udara: Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan

20 November 2023

Sejumlah aktivis Koalisi IBUKOTA melaksanakan aksi damai di depan Balaikota DKI Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023. Aksi menyikapi polusi udara yang melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung dalam beberapa bulan terakhir menempatkan warga dalam keadaan bahaya. Selain mengancam kesehatan, polusi udara juga dapat mengancam keselamatan jiwa, terutama bagi kelompok rentan yakni anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki penyakit bawaan. Ironisnya, respons pemerintah dalam menghadapi masalah ini terlihat kurang serius, meski pada Senin (13/8/2023) kemarin, Presiden Joko Widodo telah menggelar Rapat Terbatas dengan jajaran menteri dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. TEMPO/Subekti.
Konsekuensi Hukum dari Amar Putusan MA di Kasus Polusi Udara: Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan

Sementara Menteri Kesehatan diminta untuk menghitung penurunan dampak kesehatan akibat pencemaran atau polusi udara di Provinsi DKI Jakarta.


ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

7 November 2023

Bambang Brodjonegoro. ANTARA
ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

NCCR kembali menyelenggarakan pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023. Mantan Menristek Ungkap 3 Hal menuju Net Zero Emission.


Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

20 September 2023

Pemeriksaan emisi gas buang pada sepeda motor di Planet Ban. (Planet Ban)
Planet Ban Ajak Masyarakat Merawat Motor untuk Menekan Polusi Udara

Planet Ban mengajak para pemilik kendaraan roda dua melakukan perawatan motor sebagai upaya menekan tingkat emisi gas buang.


Terus Kampanyekan Uji Emisi, Satgas Polusi Udara Jakarta Sebut Lebih Satu Juta Mobil Sudah Periksa Emisi Gas Buangnya

15 September 2023

Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Jakarta Utara menguji emisi pada kendaraan bermotor di Ancol, Jakarta, Selasa 12 September 2023. Satgas Pengendalian Polusi Udara Polda Metro Jaya menghentikan kebijakan penilangan yang berkaitan dengan uji emisi kendaraan roda dua maupun roda empat karena dinilai tidak efektif. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terus Kampanyekan Uji Emisi, Satgas Polusi Udara Jakarta Sebut Lebih Satu Juta Mobil Sudah Periksa Emisi Gas Buangnya

Total ada 131 titik lokasi parkir yang menerapkan tarif parkir disinsentif untuk kendaraan belum uji emisi.


Viral Mobil Dinas Pemprov DKI Keluarkan Asap Tebal, Disnaker DKI: Perjalanan ke Bengkel

11 September 2023

Petugas melakukan pemeriksaan uji emisi gas buang kendaraan saat sosialisasi Disinsentif dan Sanksi Tidak Uji Emisi di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Desember 2020. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumumkan akan adanya sanksi bagi sepeda motor dan mobil di DKI Jakarta yang tidak melakukan uji emisi atau tidak lulus uji emisi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Viral Mobil Dinas Pemprov DKI Keluarkan Asap Tebal, Disnaker DKI: Perjalanan ke Bengkel

Kepala Disnaker DKI minta maaf kepada pengguna jalan karena ada mobil dinas DKI dengan emisi gas buang yang membuat tidak nyaman,


Kemenperin Catat 1.008 Perusahaan Laporkan Pengendalian Emisi Gas Buang

3 September 2023

Ilustrasi kawasan Industri. Pixabay/Kanenori
Kemenperin Catat 1.008 Perusahaan Laporkan Pengendalian Emisi Gas Buang

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sebanyak 1.008 Perusahaan Industri dan 17 Perusahaan Kawasan Industri di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten telah melaporkan pengendalian emisi gas buang pada 31 Agustus 2023.


Seluk Beluk Program Langit Biru: Menaikkan Oktan Pertalite dan Mengerem Emisi

1 September 2023

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengungkapkan sejumlah kelebihan Pertamax Green, diantaranya memberikan akselerasi kendaran lebih baik dan membuat mesin lebih bersih. Menurut Yos Nofendri dari Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 (2018), perpaduan Pertamax (RON 92) dan 5 persen etanol meningkatkan kinerja mesin hingga 10,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Seluk Beluk Program Langit Biru: Menaikkan Oktan Pertalite dan Mengerem Emisi

Pada tahap pertama, perusahaan plat merah ini telah menjalankan program dengan menaikkan kadar oktan BBM Subsidi bernama Premium menjadi Pertalite.


Industri Penyebab Polusi Udara Bisa Ditutup, Jokowi: Harga Kesehatan yang Harus Kita Bayar Itu Mahal Sekali

30 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo tiba di lokasi saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Sukaramai, Medan, Sumatera Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. Kunjungan Presiden ke pasar tersebut bertujuan untuk meninjau harga kebutuhan pokok serta membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan sembako kepada para pedagang di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Industri Penyebab Polusi Udara Bisa Ditutup, Jokowi: Harga Kesehatan yang Harus Kita Bayar Itu Mahal Sekali

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada para pelaku industri untuk terus menaati aturan pengendalian emisi gas.


Industri Wajib Lapor Pengendalian Emisi Gas Buang, Kadin: Penyumbang Polusi Udara Terbesar Itu Kendaraan Bermotor

30 Agustus 2023

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Industri Wajib Lapor Pengendalian Emisi Gas Buang, Kadin: Penyumbang Polusi Udara Terbesar Itu Kendaraan Bermotor

Pengusaha menanggapi kebijakan Menperin yang mewajibkan industri melaporkan pengendalian emisi gas buang sebagai upaya menekan polusi udara.