Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kalender 2012-2014 Ternyata Ada Dua Versi  

image-gnews
Seorang jamaah Tarikat Syatariah menunjukan kalender Taqwim (untuk melihat awal bulan) di Medan, Sumatera Utara, (1/8). ANTARA/Irsan Mulyadi
Seorang jamaah Tarikat Syatariah menunjukan kalender Taqwim (untuk melihat awal bulan) di Medan, Sumatera Utara, (1/8). ANTARA/Irsan Mulyadi
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung - Perbedaan tanggal perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah pada Agustus 2011 lalu diyakini tidak akan terulang pada kalender 2012. Namun anggota Badan Hisab dan Rukyat Thomas Djamaluddin mengatakan bakal ada perbedaan tanggal dimulainya puasa pada tahun depan. “Ormas Muhammadiyah lebih maju sehari, tapi Lebaran sama,” kata Thomas dalam percakapannya dengan Tempo, Selasa, 13 Desember 2011.

Dengan kata lain, kata Djamaluddin, pengikut ormas Muhammadiyah akan berpuasa selama 30 hari. Sedangkan yang mengacu pada kalender hasil ketetapan pemerintah hanya berpuasa 29 hari. Perbedaan itu disebabkan oleh tak samanya cara perhitungan penetapan tanggal kalender Islam.

Menurut Djamaluddin, tanggal Lebaran di kalender 2011 tidak sesuai bukan karena meleset. “Kita perlu memberi edukasi ke masyarakat bahwa penentuan hari raya itu harus menunggu hasil sidang isbat,” katanya.

Walau begitu, pemerintah lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Tenaga Kerja telah menetapkan hari-hari libur juga hari raya keagamaan hingga 2014 berdasarkan tiga kriteria utama.

Di antaranya, kata Djamaluddin, bulan baru Islam berdasarkan ketinggian bulan minimal 2 derajat saat muncul di ufuk barat, dan jarak bulan dengan matahari dari mata penglihat sejauh 3 derajat saat magrib. ”Kriteria itu terakhir ditetapkan lagi pada 21 September lalu,” kata astronom dari Lapan itu.

Dari kalangan ormas Islam yang besar, ujar dia, hanya Muhammadiyah yang tidak sepakat soal ketinggian bulan minimal 2 derajat saat muncul. Muhammadiyah tetap berpatokan di bawah 2 derajat asal bulan sudah terlihat. “Ketinggian minimal 2 derajat itu hasil kesepakatan ormas-ormas Islam, juga Malaysia, Singapura, dan Brunei,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara ilmiah, penanggalan pada kalender 2012-2014 itu bisa dibuktikan dengan perangkat lunak yang biasa dipakai para astronom. “Sudah dibuktikan akurasinya untuk perhitungan waktu gerhana bulan atau matahari yang akan terjadi,” ujarnya. Sebab, kata Djamaluddin, peredaran bulan dan matahari berlaku tetap.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat Ayat Dimyati sepakat. Namun diakuinya memang ada perbedaan tanggal 1 Syawal 1433 Hijriah atau pada 2012. “Satu Ramadhan kami jatuh pada 20 Juli, sedangkan Lebaran 1 Syawal sama dengan perhitungan pemerintah, 19 Agustus 2012,” kata dia.

Kalender tahun depan versi Muhammadiyah kemarin telah disebar ke anggotanya di Jawa Barat. Terkait dengan kemungkinan pencetakan kalender 2011 yang mengacu pada kalender versi Muhammadiyah, Ayat mengaku tak tahu. “Wallahualam kalau waktu itu mengacunya ke Muhammadiyah,” katanya. Masyarakat banyak yang terkecoh dan bingung karena tanggal Lebaran berbeda dengan hasil sidang isbat pemerintah.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia