Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daging Kini Bisa 'Diternakkan' di Laboratorium  

image-gnews
Mark Post tengah menternakkan daging di laboratorium
Mark Post tengah menternakkan daging di laboratorium
Iklan

TEMPO.CO, Amsterdam - Peternakan konvesional bakal memiliki pesaing baru. Sebentar lagi, seorang ilmuwan Belanda akan menyajikan hasil uji cobanya: hamburger dengan daging sapi yang 'diternakkan' di piring-piring kaca laboratoriumnya.

Mark Post, seorang ahli ilmu faal di Universitas Maastricht di Belanda, mengatakan proyek ini didanai oleh investor anonim yang tertarik dalam "teknologi transformasi kehidupan". Ia meyakini proyek yang menghabiskan dana US $ 330 ribu ini akan menjadi sebuah revolusi baru dalam industri makanan.

"Ini adalah sumber daya baru yang memiliki reputasi uang," kata Post di Vancouver, Kanada, pada pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan.

Bagaimana rasanya? Post menyatakan sama persis dengan daging yang dikembangkan di peternakan. Ia menjanjikan akan mengundang media mengudap hamburger pertamanya yang akan diolah oleh koki kondang Heston Blumenthal.

Post menternakkan daging dengan cara  menumbuhkan sel induk sapi di sebuah tabung besar, mentransformasikannya menjadi ribuan lapisan tipis sel otot daging sapi, dan mencincangnya menjadi potongan-potongan kecil. Potongan ini kemudian digabungkannya dengan daging yang sudah lebih dulu dikembangkan di laboratorium untuk membentuk gumpalan daging siap konsumsi seukuran bola golf.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika Post dan rekan-rekannya berhasil, itu akan menandai kemenangan teknologi setelah bertahun-tahun bekerja untuk memperbaiki metode daging laboratorium. Langkah ini ditujukan untuk menjamin keamanan pangan warga dunia.

Menurut para ahli, dengan makin terbatasnya lahan dan mahalnya energi, peternakan konvensional pada satu titik tak akan mampu mencukupi kebutuhan warga dunia.  Data PBB menunjukkan bahwa peternakan memakan 30 persen daratan di planet ini. Dan selama 40 tahun ke depan, permintaan produk daging diharapkan dua kali lipat.

Jika asumsi para peneliti benar, daging yang diternakkan di laboratorium merupakan salah satu jalan keluar. "Bisa mengurangi pengeluaran energi sekitar 40 persen," kata Post. Daging laboratorium juga akan memusakan hati para pecinta hewan, antara lain PETA, karena sel-sel induk bisa diambil tanpa membunuh hewan.


TRIP B | COSMICLOG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia