TEMPO.CO, California - Teknologi cip yang ada sekarang memiliki kelemahan dalam efisiensi energi listrik. Daya baterai yang ada pada sebuah gadget biasanya terkuras untuk memasok setrum ke layar supaya tampak lebih terang dan ke prosesor untuk kinerja.
Untuk mensiasatinya, Intel memperkenalkan Rosepoint, sebuah cip yang terintegrasi dengan fungsi Wi-Fi, namun tak memakan banyak daya.
Dikutip dari The Verge, Senin, 20 Februari 2012, cip ini menyatukan pemancar Wi Fi dengan prosesor atom dual-core. Tidak hanya menghemat daya baterai, prosesor 32 nanometer ini juga digadang membawa pengurangan yang signifikan terhadap harga dan ukuran smartphone, tablet, atau laptop.
Chief Technology Officer Intel Justin Rattner mengatakan rahasia kinerja Rosepoint ada pada RF. Ini adalah teknologi yang diilhami dari hukum Moore dan memiliki "seni efisiensi daya". "Ia mampu menurunkan skala pemakaian secara otomatis," kata Rattner.
Lantaran masih dalam pengembangan, kata Rattner, prosesor Rosepoint belum tersedia setidaknya hingga pertengahan dekade ini. Rencananya Intel bakal memperkenalkannya di acara International Solid-State Circuits Conference (ISSC) yang berlangsung di San Francisco, California, Amerika Serikat, hari ini.
Salah satu kesulitan dalam membuat cip ini terletak pada bagaimana menyatukan Wi-Fi transceiver dan prosesor pada lapisan yang sama tanpa adanya gangguan kinerja. Alasannya, keduanya beroperasi dalam frekuensi yang sama.
Kehadiran prosesor Rosepoint menunjukkan keseriusan perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California, ini untuk masuk dalam bisnis perangkat bergerak.
Dalam sebuah memo internal yang bocor ke media pada Desember tahun lalu, terungkap bahwa perusahaan ini berencana membuat unit bisnis baru yang khusus menangani bidang "komunikasi dan perangkat bergerak".
THE VERGE | GIZMODO | RATNANING ASIH