TEMPO.CO , Jakarta:- Usai melahirkan anak jantan, Ratu Badak benar-benar sensitif. Dia selalu gelisah ketika ada makhluk asing mendekat. Lima orang anggota tim dokter hanya bisa memandangi dari jarak lima meter tanpa bisa menyentuh. “Terlalu berisiko. Ratu masih labil dan sensitif,” kata Manajer Fasilitas Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Sabtu 23 Juni 2012.
Pulul 00.45, Sabtu, 23 Juni 2012, Ratu melahirkan anak pertamanya dengan sehat. Dia berjuang lebih dari dua jam untuk melalui proses persalinan yang lebih cepat dari dugaan semula. “Persalinan berjalan normal. Tidak banyak yang dilakukan oleh tim dokter. Mereka hanya memantau,” katanya.
Tim dokter, kata dia, memang kesulitan menebak secara tepat waktu persalinan. Akibatnya, mereka harus begadang semalaman karena tanda-tanda melahirkan sudah terlihat tiga jam sebelumnya. “Ratu tampak gelisah dari biasanya,” katanya.
Setelah melahirkan, bayi jantan berbadan gemuk itu kemudian tampak belajar menyusu dari puting induknya. Awalnya gagap, tapi kemudian lancar. “Hingga sore tadi tim dokter belum berani menyentuhnya. Mereka sangat khawatir berdampak buruk bagi induk dan bayinya. Sangat minim referensi tentang kelahiran badak,” ujarnya.
Saat ini tim dokter yang diketuai Dedi Candra dengan anggota Dr. Benn Bryant dari Taronga Western Plains Zoo Australia, Paul Reinhart, keeper yang menangani kelahiran 3 anak badak Sumatera di Cincinnati Zoo, USA, Dr. Susi Ellis dari International Rhino Foundation, dan Dr. Bibhab K.Talukdar dari AsRSG. “Kelahiran badak liar secara alami seperti di tempat ini sangat langka,” katanya.
Untuk menjaga ketenangan Ratu dan bayinya, seluruh karyawan SRS Way Kambas diminta untuk meninggalkan lokasi. Di kawasan seluas 200 hektare tempat empat badak liar ditangkar itu hanya tertinggal tim dokter yang hanya memantau dari jarak lima meter.
“Pengunjung yang hendak ke obyek wisata Way Kanan pun kami larang. Areal sudah disterilkan dari orang asing dari mulai pintu gerbang masuk Taman Way Kambas Lampung Timur yang berjarak delapan kilometer dari tempat Ratu melahirkan,” kata Margiono, salah seorang petugas penjaga loket masuk Taman Nasional Way Kambas.
NUROCHMAN ARRAZIE