TEMPO.CO , Jakarta - Pencarian partikel Tuhan di fasilitas Large Hadron Collider (LHC), 175 meter di bawah tanah perbatasan Swiss-Prancis, seperti mencari oasis di tengah Sahara. Namun fisikawan mencarinya dengan cara brutal: menggali setiap kapling di gurun itu.
Semua kapling sudah dibongkar tahun lalu, kecuali sepetak kecil kapling pada energi 115-130 gigaelectronvolt (GeV). Kala itu dari kapling tersebut sudah ada tanda-tanda bahwa di sanalah partikel Tuhan berdiam. Eureka..., 4 Juli lalu, para ilmuwan di LHC mengumumkan partikel itu bisa ditangkap. Inilah perburuan partikel itu. INFOGRAFIS perburuan Partikel Tuhan bisa dilihat di Majalah Tempo.
1. Proton ditembakkan dalam pipa pemercepat (booster) pertama. Kecepatan awalnya sepertiga laju cahaya. Di ujung pipa, kecepatannya mencapai 91,6 persen kecepatan cahaya.
Panjang lintasan: 157 meter Kecepatan cahaya.
2. Proton memasuki booster kedua untuk memacu kecepatannya hingga 99,9 persen laju cahaya. Energi proton meningkat 25 kali lipat menjadi 25 GeV.
Panjang lintasan: 628 meter.
3. Di booster ketiga, proton berputar-putar searah jarum jam menunggu bertumbukan dengan proton dari arah berlawanan. Energinya 450 GeV. Panjang lintasan: 27 kilometer.
Kecepatan putaran proton: 11 ribu kali per detik.
4. Proton kedua ditembakkan ke dalam booster ketiga dengan arah berlawanan (anticlock).
Medan magnet kuat dari kumparan raksasa yang membungkus sepanjang lintasan booster menjaga agar kedua proton selalu berada di tengah pipa dan bergerak nyaris secepat cahaya.
Pipanya paling hampa udara di tata surya dan kumparannya, yang bersuhu -271 Celsius, jadi tempat terdingin di jagat raya.
5. Kedua proton ditumbukkan di empat persimpangan yang dilengkapi sebuah detektor khusus. Higgs Boson atau partikel Tuhan yang dihasilkan dari tumbukan itu ditangkap detektor ATLAS dan CMS di wilayah massa sebesar 125-126 GeV.
Ruang tabrakan ALICE dan CMS tercatat sebagai rongga paling panas di jagat raya.
Keterangan:
ALICE: Detektor untuk mempelajari quark-gluon plasma, bentuk materi yang diyakini terbentuk 10-25 detik setelah Big Bang, ledakan besar yang diyakini sebagai awal mula terbentuknya alam semesta.
ATLAS: Detektor untuk menemukan jejak Higgs Boson alias partikel Tuhan. Higgs sangat tak stabil, sehingga tak bisa dideteksi secara langsung, tapi kehancurannya meninggalkan jejak sinyal yang dapat ditangkap detektor ATLAS.
LHCb: Detektor untuk menyelidiki partikel bernama B mesons untuk menemukan perbedaan antara materi dan antimateri.
CMS (Compact Muon Solenoid): detektor yang bersama-sama ATLAS dipakai untuk menemukan jejak partikel Tuhan. CMS telah menganalisis 400 triliun tumbukan proton sejak 2010.
ANTON WILLIAM | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita lain:
Lebih Jauh Tentang Partikel Tuhan
Partikel Tuhan Mulanya Partikel Laknat
Babak Baru Setelah Temuan Partikel Tuhan
Ada Lebih dari Satu Partikel Tuhan?
Partikel Tuhan dan Kiamat
Nama Unik Fisika: Dari Partikel Tuhan hingga Quark
Pencarian Angka Partikel Tuhan
Pemburu Partikel Tuhan asal Indonesia