TEMPO.CO, California - Marissa Mayer, Chief Executive Officer Yahoo! yang baru terpilih pada pertengahan bulan lalu, terus melakukan gebrakan. Dia berencana memperluas kebijakan makan siang gratis untuk kantor cabang di Kota New York setelah menerapkan cara ini pada pekan pertama di kantor pusat di Silicon Valley.
Mantan pegawai nomor 20 Google ini melakukan sejumlah pembaruan untuk mendongkrak moral pada pegawai yang sempat melorot selama lima tahun setelah terjadi pergantian tujuh CEO, termasuk dua orang CEO interim.
Seperti diberitakan situs berita digital Allthingsd milik Wallstreet Journal kemarin, Mayer mengunjungi kantor cabang di pesisir timur Amerika Serikat itu baru-baru ini. Kepada para pegawai, Mayer yang mengejutkan dunia industri digital dengan menempati pucuk pimpinan Yahoo mengatakan bahwa Yahoo! merupakan perusahaan periklanan.
Mayer, yang sedang hamil dan akan melahirkan pada Oktober nanti, menjelaskan dia menginginkan pendapatan iklan Yahoo! dari jenis iklan display menjadi perhatian utama. Saat ini posisi perusahaan pada kategori ini telah disalip Google dan Facebook. Dia juga menyinggung soal kehadiran Yahoo! di era mobile yang belum maksimal dan terkesan tanpa arah yang jelas.
Mayer menginginkan agar para pejabat eksekutif mampu memberikan arahan kepada anak buahnya, sekaligus mengambil keputusan secara cepat dengan mempertimbangkan masukan dari bawah. Arahan ini juga disampaikannya kepada para pejabat dan pegawai Yahoo! di kantor pusat pada pekan pertama dia berkantor.
Mayer menggeser CEO Interim Yahoo!, Ross Levinsohn, yang sempat dijagokan sebagian kalangan untuk menggantikan posisi CEO sebelumnya, Scot Thompson. Scott berhenti dalam empat bulan sejak terpilih pada awal tahun ini setelah ketahuan berbohong dalam pengisian curriculum vitae-nya.
Selain gebrakan makan siang dan menggelar rapat mingguan pada Jumat untuk konsolidasi perusahaan dengan judul "Friday FYI", dia juga membuka forum intranet untuk mendengarkan masukan dari para pegawai. Cara ini telah diterapkan sebelumnya di Google.
Mayer, yang berperan penting dalam pengembangan produk pencarian, Google Doodle, dan peta di Google ini dengan posisi akhir sebagai vice president, meninggalkan perusahaan pencari terbesar online itu setelah pada tahun lalu dia tidak mengalami kenaikan posisi ke senior vice president.
"Keputusan untuk pindah ini mudah bagi saya," kata dia kepada New York Times saat pertama kali mengumumkan kepindahannya.
BUDI RIZA
Berita teknologi lainnya:
Roket Rusia Gagal Bekerja, Satelit Telkom-3 Hilang
Facebook Buka Judi Online dengan Uang Betulan
Ilmuwan ''Mohawk'' di Belakang Sukses Misi Mars
Tim formula UGM Bimasakti Berlaga di Jepang
Fujitsu Berikan Beasiswa Manajemen
Kartu Indah dari Kotoran Gajah
Smartfren Tingkatkan Layanan Data Selama Ramadan