TEMPO.CO , California -- Chief Executive Officer Yahoo! Marissa Mayer berencana untuk membatalkan pembagian dana hasil penjualan seluruh saham perusahaan di Alibaba Group sebesar sekitar Rp 67,5 triliun (sekitar $7,1 miliar). Dana itu akan digunakan untuk merestrukturisasi perusahaan termasuk melakukan sejumlah akuisisi untuk memperkuat layanan perusahaan dibidang sosial.
Rencana ini tertuang dalam laporan tiga bulanan yang disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal di Amerika Serikat (SEC) baru-baru ini. Menurut harian Telegraph, langkah ini kebalikan dari keputusan CEO interim sebelumnya, Ross Levinsohn, yang sebelumnya memutuskan akan membagikan uang itu kepada para pemegang saham lewat mekanisme pembelian saham kembali (buy back).
Akibat keputusan yang tersiar kepublik ini, saham Yahoo sempat turun sekitar 3,4 persen menjadi $15,46 per lembar. Harga ini sedikit dibawah harga saham saat Mayer terpilih menjadi CEO tiga pekan lalu. Langkah ini dinilai kurang populer bagi kalangan Wallstreet, yang berharap bisa menangguk keuntungan dari perusahaan yang dalam lima tahun terakhir ini nilai sahamnya terus menyusut dan mengalami lima kali pergantian pucuk pimpinan.
Yahoo bakal memiliki dana yang cukup besar dari hasil penjualan sahamnya di Alibaba. Setelah dikurangi pajak, maka jumlah uang kas yang bisa dikantongi untuk kembali diputar adalah sekitar $4,2 miliar (sekitar Rp 39,9 triliun).
Agar bisa direalisasikan, Mayer butuh dukungan dari dewan direksi, termasuk di dalamnya pemegang saham aktif Daniel Loeb, yang mewakili Third Point, dengan kepemilikan saham sekitar 5,8 persen di Yahoo!. Loeb dan David Filo, pemegang saham individu sekitar 6 persen, sangat diuntungkan jika uang hasil penjualan saham Alibaba bisa langsung dibagikan kepada mereka.
BUDI RIZA
Berita teknologi lainnya:
Sebelum Tertelan Lubang Hitam, Bintang "Menjerit"
Samsung Tak Tertarik Beli Blackberry
Mengapa Teknologi Roda Tidak Muncul pada Hewan?
Virus Baru Mata-matai Transkasi Perbankan Anda
Cacing Pipih dan Penyakit Mata
Microsoft Hapus Nama Metro?
Google Bayar Denda US$ 22,5 Juta
Solo Techno Park Buka Pelatihan Teknisi Pesawat