TEMPO.CO, San Fransisco -- Yahoo segera menyelesaikan penjualan 20 persen sahamnya di perusahaan dagang online Alibaba di Cina dalam sepekan. Menurut seorang sumber yang dikutip situs berita digital AllthingsD, transaksi ini bakal rampung dalam pekan ini.
Dalam transaksi pembelian saham kembali (buy back) senilai $ 7,6 miliar (sekitar Rp 72 triliun) itu, Yahoo akan mengantongi sekitar $4,5 miliar (sekitar Rp 43 triliun) karena terkena potongan pajak. Ini transaksi yang menguntungkan bagi Yahoo setelah menginvestasikan dana sebesar sekitar $ 1 miliar ( sekitar Rp 9,5 triliun) tujuh tahun lalu.
Ketika itu Yahoo berinvestasi saat pertumbuhan Alibaba sedang tersendat-sendat. Kini, Alibaba menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar dunia. Dalam pernyataan pekan lalu, manajemen perusahaan yang berbasis di Cina meyakini bakal menyalip Amazon, perusahaan online ritel terbesar dunia yang berbasis di Amerika Serikat.
Hubungan Yahoo dan Alibaba sempat merenggang belakangan ini setelah Jack Ma, pendiri Alibaba, berencana mengurangi kepemilikan saham Yahoo di perusahaannya. Belakangan, Ma juga menyiratkan hendak berinvestasi dengan membeli sebagian saham Yahoo.
Yahoo bakal meraup uang lebih banyak saat Alibaba mencatatkan sahamnya di bursa dalam beberapa tahun lagi. Saat Alibaba melakukan penawaran saham perdana, Yahoo diwajibkan untuk menjual sepuluh persen dari sisa sahamnya. Sepuluh persen lagi wajib dijual seusai penawaran saham dilakukan.
Chief Executive Office Yahoo, Marissa Mayer, bakal menggunakan dana hasil penjualan saham ini untuk memperkuat Yahoo, yang menurun kinerjanya dalam beberapa tahun ini. Sebelum Mayer memimpin Yahoo pada Juli lalu, manajemen perusahaan yang berbasis di Sunny Vale itu berencana untuk mengembalikan sebagian dana kepada para pemegang saham lewat dividen atau program pembelian saham kembali.
Rencana ini berubah setelah Mayer, yang merupakan insinyur perempuan pertama Google, dipilih untuk mengembalikan kejayaan Yahoo. Pada pekan depan, direksi dan komisaris Yahoo bakal bertemu untuk membahas soal penggunaan uang ini, termasuk opsi untuk mengembalikan sebagiannya kepada para pemegang saham.
Langkah seperti ini dilakukan AOL, perusahaan digital media, pada tahun lalu yang membuat nilai saham perusahaan terdongkrak tiga kali lipat. Yahoo juga masih mengkaji penjualan sahamnya di Yahoo Jepang kepada mitra SoftBank. Juru bicara Yahoo dan Alibaba menolak menanggapi saat dimintai konfirmasi soal ini oleh media AllthingsD. WALL STREET JOURNAL | BUDI RIZA