TEMPO.CO, Jakarta - Batu meteorit Mars yang jatuh di Maroko, Juli 2012 lalu, dapat menjelaskan permukaan Mars. Selain itu, juga dapat menggambarkan interior dan atmosfer planet merah ini.
Batu-batu Mars ini terkadang terlempar dari permukaan Mars oleh dampak kosmik dari asteroid. Batu tersebut kemudian melayang di ruang angkasa dan karena sesuatu terjatuh ke bumi. Batu yang bernama Tissint ini sangat jarang di bumi. Terhitung hanya sekitar 100 kilogram saja.
Dalam meteorit Tissint, para ilmuwan menemukan melimpahnya kaca hitam yang mengandung jejak atmosfer dan permukaan Mars. Kaca hitam tersebut terbentuk akibat mencair. Kemungkinan ini merupakan dampak tabrakan bebatuan di Mars sekitar 700 ribu tahun lalu.
"Ini mengejutkan dan sangat menarik ketika menemukan bukti perubahan permukaan Mars di meteorit Tissint," ujar penulis utama, Hasnaa Chennaoui, di Universitas Casablanca, Morocco.
Sebagian besar struktur meteorit adalah jenis batuan vulkanik yang dikenal dengan basal. Selain itu, kaya dengan kristal zaitun hijau yang disebut sebagai olivin. Komposisi ini menunjukkan interior Mars. Bahkan, kaca hitam ini berisi gelembung atmosfer Mars.
Meteorit memiliki varietas isotop helium, neon, dan argon yang mungkin terbentuk karena tabrakan dengan energi tinggi dan bermuatan partikel dari sinar kosmik. Isotop yang tertera mengungkapkan batu Tissint ini menghabiskan sekitar 700 ribu tahun mengambang di ruang angkasa.
Ini menunjukkan bahwa batu Tissint kira-kira seusia dengan tiga perempat dari meteorit Mars yang terkenal. Kemungkinan mereka terlempar dari Mars karena peristiwa yang sama.
LIVESCIENCE | ISMI WAHID
Berita Lainnya:
Layanan Transaksi Visa Naik Signifikan
Menteri Tak Tahu Akuisisi AirAsia Batal
Cici Tegal Akui Terima Cek dari Siti Fadilah
Pesawat Tempur Jatuh:Sudah Rusak atau Salah Pilot?
Kristen Stewart Merasa Diteror
Ahok Jadi Wagub DKI, Ini Komentar Anaknya