TEMPO.CO, Roswell - Felix Baumgartner menjadi penerjun bebas pertama yang memecahkan batas kecepatan suara setelah melompat dari ketinggian 39 ribu meter pada Minggu lalu. Pada ketinggian tersebut, posisi pria Austria ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat jet berawak SR-71 Blackbird buatan Lockheed yang sedang mengudara. Posisinya sebelum melompat bahkan tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan ketinggian rata-rata pesawat penumpang komersial, yang hanya 12 ribu meter.
Setelah terjun bebas selama 4 menit 20 detik, Baumgartner mendarat dengan selamat di gurun New Mexico, Amerika Serikat. Pria 43 tahun itu jatuh ke bumi dengan kecepatan puncak 1.342 kilometer per jam, atau 1,24 kali lipat kecepatan suara.
Lompatan itu amat berbahaya. Baumgartner nyaris membatalkan lompatan itu. “Kendati awalnya semua berjalan baik, ada sedikit kendala,” ujarnya. “Tapi, akhirnya saya memutuskan untuk melompat, dan itu adalah keputusan yang tepat.”
Menumpangi sebuah kapsul yang diangkat ke udara dengan menggunakan sebuah balon helium raksasa, butuh dua jam bagi Baumgartner untuk mencapai ketinggian yang direncanakan. Bahkan, sebelum melompat pun Baumgartner telah memecahkan satu rekor, yaitu balon berawak tertinggi pada ketinggian 34.668 meter—yang dicetak pada 1961.
Upaya pemecahan rekor ini sempat beberapa kali tertunda. Angin yang luar biasa kencang di Roswell, New Mexico, membuat Baumgartner dan timnya terpaksa membatalkan rencana uji coba sepanjang pekan lalu.
Upaya pemecahan rekor terjun bebas dari stratosfer yang dilakukan Baumgartner dan tim Red Bull Stratos ini mendapat dukungan dari Joe Kittinger, pemegang rekor terjun payung tertinggi. “Kami siap membantu Felix melesat ke atas,” kata Kittinger, penasihat proyek tersebut, Sabtu lalu.
Pada 1960, Kittinger juga pernah melompat dari balon yang terbang pada ketinggian 31.333 meter. Kittinger, yang kini purnawirawan kolonel angkatan udara Amerika Serikat, terjun bebas selama 4 menit 36 detik sebelum membuka parasutnya.
Baumgartner berharap dapat melampaui rekor Kittinger dengan melompat dari stratosfer pada ketinggian 36.567 meter atau 120 ribu kaki, dan terjun bebas selama 5 menit 35 detik.
Pada lapisan atas atmosfer, udara sangat tipis. Setelah terjun bebas selama 30 detik, pada ketinggian itu, Baumgartner akan jatuh jauh lebih cepat daripada kecepatan suara, yaitu hampir 1.110 kilometer per jam.
Meski mampu memecahkan tiga rekor dunia, Baumgartner gagal menjadi orang terlama yang melakukan terjun bebas di angkasa. Dia mendarat 16 detik lebih cepat daripada Kittinger pada 1960. (Baca Lengkap di Koran TEMPO Edisi 17 Oktober 2012)
TJANDRA DEWI | RED BULL STRATOS | REUTERS
Berita Terpopuler
Ke Pademangan Timur, Jokowi Minta Kali Dibersihkan
Kenapa Novi Amilia Buka Baju Waktu Nyetir?
Dua Polisi yang Hilang di Poso Ditemukan Tewas
Kapolri Beri Kesempatan Novel Tuntaskan Tugasnya
Kapolri Tutupi Kasus Korupsi yang Disidik Polisi
Dahlan: BUMN ''Hanya'' Korupsi Rp 166 Juta