Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Batu Pasir Candi Angkor Wat Terungkap

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Siem Reap, Kamboja . outtravel.it
Siem Reap, Kamboja . outtravel.it
Iklan

TEMPO.CO , Shinjuku - Batu bata pasir yang digunakan untuk membangun candi Angkor Wat pada abad 12 ternyata dibawa melalui jaringan ratusan kanal. Temuan baru dari sebuah penelitian ini menjelaskan bagaimana 5 hingga 10 juta batu bata yang beratnya lebih dari 1.500 kilogram ini berhasil sampai ke kuil yang digali dari tambang di dasar sebuah gunung Kulen.

"Kami menemukan banyak tambang batu pasir yang digunakan untuk candi Angkor itu. Juga rute transportasi dari blok tambang menuju ke situs," tulis Estuo Uchida, salah satu penulis dari Universitas Waseda, Jepang. Temuan ini dapat menjelaskan bagaimana komplek megah ini dapat dibangun hanya dalam beberapa dekade saja.

Pada abad ke 12, Raja Suryavarman II dari kerajaan Khmer mulai bekerja membangun sebuah kuil seluas 200 hektar di ibukota Angkor, yang sekarang adalah Kamboja. Komplek candi ini awalnya dibangun untuk menghormati dewa Visnu Hindu namun pada abad ke 14, pemimpin kerajaan menggantinya menjadi kuil Buddha sampai sekarang.

Arkeolog tahu bahwa batu itu berasal dari tambang di dasar gunung di dekatnya. Tetapi pertanyaan yang belum terjawab pada saat itu adalah bagaimana batu bata pasir itu dibawa sampai ke situs.

Sebelumnya, arkeolog mengira batu-batu itu diangkut ke Danau Tonle Sap melalui kanal dan kemudian mendayungnya melawan arus melalui sungai lain menuju ke arah kuil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membuktikan ini, Uchida bersama tim peneliti mensurvei wilayah. Mereka menemukan 50 tambang sepanjang tanggul di dasar Gunung Kulen. Mereka juga menjelajahi citra satelit dari daerah tersebut dan menemukan ratusan jaringan kanal yang menghubungkan antara tambang ke lokasi candi.

Jarak antara tambang dan situs adalahh 37 kilometer. Jarak ini lebih pendek dibandingkan dengan asumsi awal bahwa batu pasir dibawa melalui jalur sungai yang justru berjarak 90 kilometer. Jalur kanal ini menunjukkan pembangunan candi itu mengambil jalan pintas.

LIVESCIENCE | DAILYMAIL | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Kota Tertua Eropa, Dibangun 5.000 Tahun SM

Lampu LED Adopsi Prinsip Lentera Kunang-kunang

ITB Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Ada Tarantula Arboreal Warna-warni di Brasil

Catatan Badai Siklon Usai Gempuran Topan Sandy
Tokelau, Negara 100 Persen Pengguna Tenaga Surya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia