TEMPO.CO, Houston - Tim ilmuwan misi Cassini yang diluncurkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dikejutkan penampakan menarik pada bulan Saturnus. Mereka melihat Tethys--salah satu satelit Saturnus--seperti ditelan "Pac Man", ikon video game yang populer di era 1980-an.
Ini adalah kedua kalinya “Pac Man” nongol di sekitar Saturnus, planet kedua terbesar setelah Yupiter yang memiliki 59 satelit. Sebelumnya, ikon bulat berwarna kuning yang dalam video game selalu melahap apa pun yang ada di depannya ini ditemukan pada Mimas, satelit Saturnus lainnya, tahun 2010.
"Menjumpai Pac Man kedua dalam sistem Saturnus menunjukkan masih ada Pac Man lain yang belum ditemukan," kata Carly Howett, penulis utama laporan NASA yang dirilis secara daring dalam jurnal Icarus, Selasa, 27 November 2012.
Pola Pac Man muncul dalam data termal yang diperoleh dari perangkat spektrometer komposit inframerah wahana Cassini. Area hangat yang mengelilingi Tethys dan Mimas membentuk pola berwarna kuning berbatas merah mirip tokoh Pac Man.
Para ilmuwan berteori, Pac Man terbentuk karena kumpulan elektron berenergi tinggi membombardir sisi bulan di lintang rendah yang menghadap ke depan saat mengorbit di sekitar Saturnus. Gempuran partikel bermuatan negatif itu membuat sisi bulan berubah menjadi keras berselimut es. Akibatnya, permukaan bulan tidak cepat panas saat terpapar sinar matahari atau cepat dingin kala malam hari.
"Penemuan Pac Man pada Tethys menegaskan bahwa elektron berenergi tinggi secara dramatis dapat mengubah permukaan es sebuah bulan," ujar Howett.
Bedanya, Tethys, tidak seperti pada Mimas, juga dibombardir partikel es dari Enceladus, satelit Saturnus lainnya. Ini berarti perubahan pada permukaan Tethys terjadi lebih cepat.
"Penelitian tentang panjang gelombang inframerah memberikan sejumlah besar informasi tentang proses yang membentuk planet dan bulan," kata Mike Flasar, peneliti utama spektrometer di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Greenbelt.
Para ilmuwan menemukan Pac Man terbaru pada Tethys dalam data tertanggal 14 September 2011. Kala itu, suhu siang hari di dalam mulut Pac Man lebih dingin dibanding lingkungan sekitarnya, sebesar 29 derajat Fahrenheit. Suhu terpanas yang tercatat di Tethys adalah minus 300 Fahrenheit, sedikit lebih dingin dari suhu terpanas di Mimas, yakni sekitar minus 290 derajat Fahrenheit.
"Munculnya Pac Man pada Tethys membantu kita lebih memahami evolusi bulan dalam sistem Saturnus dan planet lainnya," kata Linda Spilker, ilmuwan proyek Cassini di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California.
NASA | MAHARDIKA SATRA HADI
Berita lain:
Nokia Asha 205 Diluncurkan Pertama di Indonesia
Beda Persepsi Kata Antara Anjing dan Manusia
Akun @TrioMacan2000 Menghilang karena Dibajak?
Apple Tambah Tuntutan Atas Gadget Samsung
Apple Gugat (Lagi) Enam Produk Samsung