Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Tujuh Planet Kandidat Pengganti Bumi  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Ilustrasi planet. Dailymail.co.uk
Ilustrasi planet. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Arecibo: Pencarian planet yang layak dihuni terus dilakukan. Yang terbaru adalah penemuan tujuh planet di luar sistem tata surya yang dianggap berpotensi menggantikan peran Bumi.

Tujuh planet itu adalah Gliese 581d, HD 85512b, Kepler 22b, Gliese 667Cc, Gliese 581g, Gliese 163c, dan HD 40307g. Semuanya masih tergabung dalam galaksi Bima Sakti.

Tim peneliti dari The Habitable Exoplanets Catalog (HEC), yang menemukan ketujuh planet, melansir informasi tersebut bulan ini. HEC adalah proyek ambisius untuk membuat katalog tentang semua planet di jagat raya yang dinilai layak dihuni.

"Tentu sangat berguna jika ada katalog tentang planet-planet layak huni," ujar Abel Mendez, Direktur Laboratorium Kelayakhunian Planet Arecibo di Universitas Puerto Rico, Selasa 11 Desember 2012.

Mendez mengatakan, penemuan ketujuh planet itu, dan pencarian planet-planet baru lainnya, bertumpu pada perangkat High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS) di Chile dan Teleskop Antariksa Kepler yang mengorbit di luar angkasa.

Katalog disusun menggunakan penilaian kelayakhunian, seperti Earth Similarity Index, Habitable Zones Distance, Global Primary Habitability, sistem klasifikasi, dan perbandingan dengan Bumi masa lalu dan masa kini.

Sejak dimulai 5 Desember 2011, proyek yang dipimpin Mendez telah menemukan hampir 80 eksoplanet--planet di luar tata surya--berukuran mirip Bumi. "Tapi hanya sedikit yang berjarak tepat dari bintang untuk mendukung adanya air di permukaan planet," katanya.

Awalnya tim hanya menemukan planet Gliese 581d dan HD 85512b. Kemudian ditambahkan lima planet lainnya, yakni Kepler 22b, Gliese 667Cc, Gliese 581g, Gliese 163c, dan HD 40307g. Tujuh planet itu termasuk eksoplanet superterran alias berukuran cukup besar ketimbang Bumi.

Selain tujuh planet yang sudah dikukuhkan, masih ada lebih dari 27 kandidat versi Teleskop Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang menunggu konfirmasi untuk memperoleh predikat "layak huni".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mendez mengatakan, HEC menggabungkan dan mengolah berbagai data eksoplanet dari berbagai sumber, seperti Ensiklopedia Planet Ekstrasolar dan Arsip Eksoplanet NASA, ditambah banyak pembaruan dari kelompok penelitian lain. Segala informasi terbaru yang relevan akan langsung dianalisis dan ditambahkan ke katalog.

"Sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai memetakan planet-planet di alam semesta yang bisa dihuni," katanya.

Pencarian planet pengganti Bumi sudah dimulai sekitar dua dasawarsa lalu. Saat itu peneliti lewat Observatorium Arecibo menemukan beberapa planet di luar tata surya. Namun, planet-planet di sekitar pulsar PSR B1257 +12- itu tergolong memiliki kondisi ekstrem.

Perburuan terus berlanjut. Pada 1995, para peneliti menemukan planet 51 Pegasi b yang mengorbit bintang mirip matahari.

Sampai hari ini terdapat hampir 900 eksoplanet yang sudah dipastikan keberadaannya dan lebih dari 2.500 yang masih menunggu konfirmasi. "Tapi hanya beberapa yang mungkin menjadi kandidat untuk tempat hidup seperti Bumi," ujar Mendez.

DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Terpopuler
10 Alasan 21 Desember 2012 Bukan Kiamat
Ikan Tropis Sunfish Raksasa Terdampar di Laut

Dinosaurus Punah Karena Letusan Gunung Berapi?

Jepang Ciptakan Teknologi Air Virtual

Twitter Luncurkan Fitur Mirip Instagram



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

39 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.