Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komet Ditemukan di Bintang

image-gnews
Foto yang dirilis Nasa memperlihatkan Komet Lovejoy melintas dekat atmosfer bumi. mirror.co.uk/Nasa
Foto yang dirilis Nasa memperlihatkan Komet Lovejoy melintas dekat atmosfer bumi. mirror.co.uk/Nasa
Iklan

TEMPO.CO, Berkeley-Astronom dari University of California dan Clarion University menemukan enam komet yang sedang memutari bintang. Temuan ini membuktikan bongkahan es raksasa juga hadir di bintang selain matahari.

Komet alien tersebut bernama 49 Ceti, 5 Vulpeculae, 2 Andromedae, HD 21620, HD 42111, dan HD 110411. Komet ini mengelilingi bintang-bintang muda, berusia 5 juta tahun, yang bercahaya putih.

"Temuan ini menjadi mata rantai yang menyambung teori pembentukan sistem planet," ujar Barry Welsh dari Space Sciences Laboratory milik University of California.

Teori penciptaan tata surya menyebutkan, planet terbentuk dari piringan debu dan gas di sekitar bintang. Setelah terbentuk, adonan dasar ini tersapu ke tepian matahari dan mengendap di sana sebagai cakram yang tersusun atas bongkahan es. Bongkahan es ini saling bersenggolan dan jatuh terseret mendekati bintang.

"Ternyata bongkahan es seperti ini jamak ditemukan di luar sistem tata surya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bongkahan es yang kelak menjadi komet biasanya berukuran 5-20 kilometer. Ketika ditarik mendekati bintang, es akan menguap sambil melepaskan debu dan gas. Semburan debu dan gas ini meninggalkan jejak berukuran beberapa juta kilometer dan bersifat sebagai pemantul cahaya. Dilihat dari bumi, pantulan cahaya ini seperti nyiur yang melambai dan berpendar. Bentuknya yang unik membuat komet disebut juga sebagai bintang jatuh.

Pendeteksian komet adalah hal yang sulit. Komet di tata surya saja baru bisa terlihat ketika berada sekitar 5 satuan astronomi--sama jauhnya dengan jarak orbit Jupiter ke matahari. Lalu bagaimana astronom bisa melihat komet di bintang lain yang jaraknya ratusan ribu kali lebih jauh?

Astronom menggunakan teleskop berdiameter 2,1 meter milik Observatorium MacDonald di Texas untuk melihat bintang-bintang. Mereka menunggu bintang-bintang tersebut mengalami perubahan cahaya. Bintang yang berubah cahayanya, ditilik menggunakan pengurai cahaya. Teknik penguraian cahaya ini memungkinkan astronom melihat garis gelap di antara spektrum bintang. Garis dengan pola tertentu merupakan sidik jari yang mengindikasikan jejak debu dan gas yang ditinggalkan komet ketika mendekati bintang. Jadilah mereka melihat komet di bintang lain dengan melihat garis gelap seperti ini. Simak berita iptek lainnya di tempo.co.
 

ANTON WILLIAM | SCI-NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

24 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.


ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka yang bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00 - 05.15 WIB dini hari.  (OAIL)
ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.


Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.


Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.


Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Gambar asteroid Dimorphos setelah ditabrak wahana antariksa DART ditunjukkan oleh Teleskop SOAR. Foto: NOIRLab
Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.


Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) atau lebih dikenal dengan K2 tengah melintasi bumi. Komet ini diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort. (BPON Kupang/M. Rayhan)
Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.