TEMPO.CO, California - Sebuah perusahaan baru yang berbasis di Alameda, California, Imprint Energy, mempunyai target ambisius: menyediakan baterai bagi peranti keras digital yang bisa dikenakan atau wearable gadget.
Perusahaan yang baru berusia dua tahun ini menemukan cara untuk membuat baterai pengganti baterai litium, yang menjadi standar bagi berbagai perangkat, seperti laptop, tablet, telepon seluler, dan gelang digital. Berbeda dengan baterai litium, baterai buatan Imprint terbuat dari seng yang fleksibel dan supertipis—setipis dua helai rambut.
Baterai ini sangat cocok dipasangkan pada gelang digital, seperti Nike FuelBand, yang saat ini masih menggunakan baterai litium. “Pembuatan baterai seng ini mudah, seperti mencetak tinta di atas media kertas," kata Devin MacKenzie, Chief Executive Officer Imprint, pekan lalu.
McKenzie menjelaskan, baterai litium memiliki sifat reaktif sehingga mudah terbakar jika terekspos ke udara ataupun terkena cairan. Ini yang membuat baterai litium harus dibungkus rapat-rapat dan berlapis.
Proses pembungkusan ekstra ini membuat baterai litium berukuran besar dan kaku, sehingga sulit dipasangkan pada peranti tertentu, seperti gelang Nike tadi. Apalagi, jika sampai terjadi kebocoran, pengguna gelang bisa mengalami cedera fisik.
Baca Juga:
Sebaliknya, semua batasan itu tidak ada pada baterai seng. Imprint mengganti bahan litium dengan bahan seng untuk bagian anoda (kutub negatif) dari baterai. Lalu oksida logam digunakan untuk bagian katoda (kutub positif).
Menurut MacKenzie, bahan seng sudah lama digunakan dalam pembuatan baterai. Namun untuk mengecas bahan ini dibutuhkan waktu lama. Saat seng bertemu dengan cairan elektrolit, yang dipasangkan sebagai tubuh penghubung dari baterai ke katoda, muncul hambatan energi.
Untuk mengatasi masalah itu, Imprint lantas menggunakan bahan penghubung antara anoda dan katoda dari polimer pada, yang dicampurkan dengan bahan seng. Bahan racikan ini merupakan hasil temuan dua mahasiswa program Phd, yaitu Christine Ho dan Brooks Kincaid, yang lantas ikut mendirikan perusahaan Imprint.
BUDI RIZA