TEMPO.CO , California :Lempeng tektonik yang hilang di bawah daratan Amerika Utara jutaan tahun lalu ternyata terlihat keluar di California dan Meksiko. Lempeng samudera Farallon pernah berada di antara lempeng Samudera Pasifik dan Amerika utara.
Gerakan geologi lambat memaksa lempeng Farallon berada di bawah Amerika Utara. Proses ini disebut dengan subduksi. Banyak dari lempeng Farallon ini harus didorong ke dalam lapisan mantel bumi, yaitu lapisan cair lengket di bawah kerak bumi. Di lepas pantai, bagian dari lempeng tersebut terfragmentasi dan meninggalkan sisa-sisa di permukaan. Misalnya menempel pada lempeng Pasifik.
Penelitian yang dipublikasikan Senin lalu di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan potongan-potongan lempeng Farallon melekat pada potongan yang lebih besar di permukaan. Bahkan wilayah Baja, Meksiko dan California tengah yang dekat dengan pegunungan Sierra Nevada berada di atas lembaran plat Farallon.
Penemuan ini memecahkan misteri geologi California. Ilmuwan bumi menggunakan gelombang seismik untuk memetekan kawasan di bawah permukaan bumi. Bahan yang lembut dan panas akan memperlambat gelombang seismik. Gelombang tersebut akan menjadi lebih cepat jika melewati bahan yang kau dan materi yang dingin.
Di California, survei seismik menunjukkan massa yang besar dan dingin, serta bahan lapisan yang kering seluas 100 hingga 200 kilometer dibawah permukaan. Tempat aneh ini dijuluki "anomali Isabella".
Meski banyak teori, tetapi tak ada yang bisa memastikan dengan tepat apa yang menjadi penyebab anomali Isabella ini. Para peneliti kemudian menemukan anomali lain. Mereka melihat perubahan dalam kecepatan gelombang seismik yang tidak terduga di bawah Semenanjung Baja. Beberapa diantaranya diketahui dari plat Farallon. Donald Forsyth, ahli geofisika dari Brown University dan Yun Wang dari University of Alaska menduga bahwa dua anomali ini mungkin berhubungan.
Di sebelah timur pada tepian anomali tersebut, para peneliti menemukan batuan vulkanik yang mengandung magnesium andesit tinggi. Biasanya ini terkait dengan pencairan kerak samudera. Fenomena ini menunjukkan bahwa disinilah tempat dimana lempeng Farallon terputus dan tersubduksi lalu mencair ke dalam mantel.
(Topik Terhangat Tempo.co:Krisis Bawang || Hercules Rozario || Simulator SIM Seret DPR || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas)
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Tekno Lain
Partikel Tuhan Mampu Jelaskan Asal Mula Bumi
Manusia Memiliki Empati Alami dengan Anjing
Kamus Bahasa Jawa Aplikasi Ponsel Buatan Mahasiswa
18 Peneliti Raih Hibah dari Toray