TEMPO.CO, Arab Saudi - Badan dunia WHO menyatakan bahwa dua petugas kesehatan yang merawat pasien yang terjangkit Coronavirus di Arab Saudi ikut terinfeksi.
Virus baru, yang dikenal sebagai sebuah novel coronavirus, atau nCoV, berasal dari keluarga yang sama dengan virus yang yang menyebabkan flu yang menjadi wabah mematikan yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome atau yang biasa kita sebut SARS , yang muncul di Asia pada tahun 2003.
"Hal ini terungkap setelah petugas yang didiagnosa terjangkit Coronavirus adalah perawat yang menangani pasien dengan infeksi yang sama," dalam pernyataan badan kesehatan PBB yang berbasis di Jenewa pada hari Rabu kemarin 15 Mei 2013.
Para petugas kesehatan yang terjangkit virus Corona yaitu ,seorang pria 45 tahun yang diketahui terjangkit Coronavirus dari tanggal 2 Mei dan saat ini kondisinya pun kritis, dan seorang wanita 43 tahun yang terjangkit sejak tanggal 8 mei pun masih dalam penanganan, kata WHO.
Sebelumnya Perancis juga telah melaporkan kasus dengan kemungkinan penularan Coronavirus dalam rumah sakit, tapi hal ini terjadi dari satu pasien ke pasien lain yang berbagi kamar yang sama selama dua hari.
NCoV, seperti SARS dan virus serupa lainnya, dapat menyebabkan batuk, demam dan pneumonia. Para ilmuwan sangat waspada terhadap tanda-tanda bahwa nCoV yang bermutasi dapat dengan mudahnya menular ke orang lain, seperti SARS , yang akhirnya menjadi pandemi yang mematikan di seluruh dunia.
Ahli WHO mengunjungi Arab Saudi untuk berkonsultasi dengan pihak berwenang yang menangani kasus ini. Dikatakan bahwa kemungkinan virus baru tersebut dapat menular antara manusia karena terjadi kontak dekat yang berkepanjangan.
Analisis awal yang dilakukan para ilmuwan di Badan Perlindungan Kesehatan Inggris tahun lalu menemukan bahwa kerabat terdekat NCoV itu adalah virus yang berasal dari kelelawar. Namun Penelitian di Jerman menunjukkan bahwa NcoV mungkin berasal dari kambing.
Diharapkan fasilitas perawatan kesehatan atau rumah sakit yang menyediakan perawatan untuk pasien dengan infeksi nCoV dapat segera mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko penularan virus kepada pasien lain dan petugas kesehatan.
WHO juga menyarankan kepada para penyedia pelayanan kesehatan untuk berwaspada kepada warganya atau para wisatawan asing yang berasal dari daerah yang sudah terkena virus tersebut. Karena hal ini dapat mengembangkan infeksi saluran pernapasan akut yang parah. Sejak pertama kali muncul nCoV diidentifikasi pada September 2012, WHO mengatakan sudah terdapat 40 kasus yang dikonfirmasi laboratorium di seluruh dunia, dengan 20 kasus yang berdampak pada kematian.
Arab Saudi memiliki sebagian besar kasus dengan 30 pasien yang terinfeksi, 15 dari mereka dianggap sangat kritis. Kasus nCoV juga telah dilaporkan di Yordania, Qatar, Inggris, Jerman dan Prancis.
REUTERS.COM | ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK E-KTP Vitalia Sesha Ahmad Fathanah Perbudakan Buruh
Baca Juga:
KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS
Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja
Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah
Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS