Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakai Pengisap, Remora Makan dan Hinggap di Hiu

image-gnews
Sejumlah orang yang sedang ber-snorkeling berenang di dekat seekor hiu paus remaja yang mendekati sebuah sampan di pantai Tan-awan, Oslob, Filipina, Kamis (28/2). Tan-awan di pulau Cebu, Filipina kini ramai dikunjungi turis yang ingin bernang bersama ikan hiu paus, ikan terbesar di dunia. REUTERS/David Loh
Sejumlah orang yang sedang ber-snorkeling berenang di dekat seekor hiu paus remaja yang mendekati sebuah sampan di pantai Tan-awan, Oslob, Filipina, Kamis (28/2). Tan-awan di pulau Cebu, Filipina kini ramai dikunjungi turis yang ingin bernang bersama ikan hiu paus, ikan terbesar di dunia. REUTERS/David Loh
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Para ilmuwan mengklaim telah menemukan penjelasan bagaimana cakram penghisap pada ikan remora dapat tumbuh di bawah kepala. Ketika hidup, tubuh ikan remora dapat tumbuh sepanjang 1 meter. Mereka pun memiliki tulang rusuk di atas mata. Dan cakramnya terlihat seperti sol di bawah sepatu.

Cakram beruas itu berfungsi seperti penghisap yang memungkinkan remora dapat menempel pada pari manta, hiu, maupun lambung kapal di perairan tropis. Meski menempel dapa ikan atau kapal tertentu, remora bukanlah ikan parasit. Mereka hanya menyantap sisa-sisa makanan dari hewan serta benda yang mereka tempeli.

Selama ini, para ilmuwan menduga pengisap itu terbuat dari bagian sirip punggung normal. Dan mereka pun mencermati pertumbuhan ikan remora dari tahap larva. Caranya, mencocokkan sisa elemen dari cakram penghisap ikan remora dengan sisa elemen sirip punggung ikan lain. Seperti ikan Morone americana yang memiliki punggung seperti ikan kebanyakan.

Hasilnya, sekelompok ilmuwan menegaskan bahwa alat penghisap itu memang berasal dari bagian sirip. "Kami mengikuti tahap awal pertumbuhan cakram penghisap itu," kata peneliti Dave Johnson, ahli zoologi di Smithsonian's National Museum of Natural History.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti juga menemukan, larva remora memiliki gigi bengkok yang khas menonjol dari rahang bawah. Johnson mengatakan, temuan ini mungkin menjadi petunjuk bagaimana bayi remora terus membonceng sebelum alat penghisapnya tumbuh. Dan secara rinci, penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Morphology.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID


Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas


Baca juga:

Jangan Minum Air Es

Waspada Minum Saat Berolahraga

Begini Sejarah Tumor pada Manusia

Kisah Anak-anak Survivor Kanker

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Kepala seksi konservasi hutan bidang perlindungan Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Ahmad Syaifudin saat menandatangani berita acara pelepasliaran 38 Satwa Endemik Papua. (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.


Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Ikan piran raksasa yang tertangkap pemancing, di Kongo, Afrika. (Daily Mail)
Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.


Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

25 Agustus 2021

Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.


Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

23 Mei 2018

Anggota Biodiversity Warriors mengamati ragam flora dan fauna di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 22 Mei 2018. TEMPO/Salsabila Putri Pertiwi
Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.


Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

12 November 2017

Macan tutul tengah mengendap untuk memburu seekor ikan di tengah sungai berlumpur. Macan tutul sangat ahli memburu ikan, namun sangat sedikit yang berhasil mendokumentasikannya melalui fotografi. Dailymail
Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu


40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

9 November 2017

Sejumlah burung jalak kebo sebelum dilepasliarkan dalam Jambore Sapu Gunung di Desa Ranupani, Lumajang, 30 April 2016. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melepas 50 ekor burung jalak kebo, trocokan dan cucak ijo yang merupakan burung endemik TNBTS. ANTARA/Seno
40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.


Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

6 November 2017

Macan Kumbang
Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.


17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

7 Agustus 2017

Dokumentasi anakan burung maleo (Macrocepalon Maleo). ANTARA
17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.


Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

1 Agustus 2017

Kelelawar kembar siam  ditemukan di bawah pohon mangga di tenggara Brazil  pada 2001. Kredit: Dr. Nadja L. Pinheiro/Livescience
Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.


Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

12 Juli 2017

caradvice.com.au
Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain