TEMPO.CO, Jakarta--Layanan Google Glass baru ternyata dapat mendeteksi jenis kelamin, usia dan emosi wajah seseorang yang muncul dalam foto atau video yang diambil oleh kacamata pintar Google.
"ReKognition", layanan yang diluncurkan pada 12 Juni lalu menawarkan aplikasi membaca wajah dalam foto tanpa mengorbankan privasi individu. "Kami percaya bahwa larangan pengenalan wajah akan bersifat sementara. Alasan sederhananya adalah bahwa teknologi ini sangat berguna," kata Ning Xu, CEO Orbeus Inc.
Baca Juga:
Orbeus Inc. meluncurkan layanan ReKognition dengan ambisi yang lebih besar dari sekedar hanya pengenalan wajah. Perusahaan yang berbasis di San Fransisco ini telah membangun software yang mampu mengenali wajah, benda dan pemandangan latar belakang. Pemandangan latar belakang yang tertangkap akan memungkinkan komputer maupun perangkat pintar lainnya untuk menginterpretasikan dunia seperti yang terlihat melalui foto maupun video.
"Kami ingin membangun one stop shop solution bagi pengembang untuk membangun aplikasi yang dapat memahami data dibalik gambar dan video," kata Xu. Teknologi yang ditawarkan oleh Orbeus dapat membuktikan hal yang sangat diperlukan manusia untuk memahami dunia yang jenuh oleh multimedia. Orang-orang sudah mengunggah 350 juta foto ke laman Facebook tiap hari dan 100 jam video ke YouTube tiap menut. Bahkan salah satu situs kencan di Asia menggunakan layanan Orbeus untuk mendeteksi wajah berdasarkan umur, jenis kelamin bahkan kecantikan.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Mengapa Plastik Bisa Melindungi Astronaut
Ini Lawan Sepadan Galazy Note 2 dari Samsung
Google Berencana Hapus Pornografi
Microsoft Office Hadir di iPhone