Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laboratorium Otak di Universitas Surya

image-gnews
Foto: livescience.com
Foto: livescience.com
Iklan

TEMPO.CO, TangerangLaboratorium neurosains Indonesia Brain Research Center (IBRC) Surya University itu sekilas tampak sederhana. Berukuran sekitar 5 x 5 meter persegi, laboratorium itu berisi mikrotom canggih, mikroskop yang terintegrasi komputer, dan ruang bedah mini. Sejumlah rak berisi mikropipet, bahan kimia, kaca preparat, dan peralatan lain menghiasi laboratorium di dalam gedung universitas yang didirikan oleh Profesor Yohanes Surya itu.

"Laboratorium ini berfasilitas lengkap. Kami bisa mengidentifikasi otak, sel saraf, serta penyakitnya," kata Direktur IBRC Irawan Satriotomo dalam acara kunjungan media massa ke Pusat Riset Neurosains Universitas Surya di Summarecon Serpong, Rabu, 25 September 2013. 

Kendati fokus pada riset otak, laboratorium neurosains IBRC tidak melulu mempelajari otak manusia. Staf laboratorium saban harinya malah lebih banyak berkutat dengan otak mencit, hewan pengerat yang akrab dijadikan obyek penelitian. Mereka menyediakan ruangan khusus bersebelahan dengan laboratorium untuk kandang mencit. Di sana ada 23 kandang plastik yang ditata dalam rak besi. Sebagian dari kandang itu berisi sepasang mencit.

"Kami mengkondisikan penyakit saraf pada mencit seperti pada manusia. Lalu otak mencit itu diambil dan dipelajari kerusakannya," ujar Surendra Prabhawa, seorang dokter yang menjadi staf peneliti di laboratorium. Siang itu Surendra dan seorang rekannya sibuk mempersiapkan irisan jaringan otak mencit dan manusia untuk diletakkan pada kaca preparat. Selanjutnya sampel jaringan otak itu diamati di bawah mikroskop.

Irawan mengatakan IBRC--yang belum genap berumur setahun--didirikan untuk menyelidiki dan menemukan terapi baru guna menangani penyakit neurodegeneratif. Penyakit progresif pada sistem saraf ini berhubungan dengan kerusakan sel-sel saraf, bagian tubuh yang berpengaruh terhadap pengendalian gerakan, akuisisi pengolahan informasi sensorik, pengambilan memori, dan membuat keputusan.

Neurodegenerasi atau kematian sel saraf menjadi masalah utama dalam berbagai penyakit saraf, seperti stroke, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), alzheimer, parkinson, penyakit Huntington, multiple sclerosis, cord injury spinal (SCI), atau kerusakan sumsum tulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit neurodegeneratif termasuk penyakit fatal dan mematikan karena hingga saat ini tidak ada obat atau penanganan untuk mengatasinya. Penyakit ini juga tergolong penyakit yang sangat mahal bagi masyarakat dan pemerintah serta memberikan beban fisik dan emosional besar pada keluarga penderitanya. "Fokus kami ke penyakit-penyakit saraf, penyakit yang memang tidak ada obatnya," ujarnya.

IBRC, yang terintegrasi dengan pendekatan multidisiplin, bertujuan mengaplikasikan penelitian-penelitian neurosains dari meja penelitian ke pasien (from the bench to bedside). Anggota dalam lembaga ini terdiri dari dokter-ilmuwan, dokter, dan para peneliti yang memiliki keahlian dalam ilmu saraf dan penyakit saraf.

Irawan mengatakan pendidikan dan riset neurosains di negara-negara lain berkembang sangat pesat, tapi Indonesia masih jauh tertinggal. Inilah mengapa Universitas Surya tergerak untuk mendirikan pusat penelitian otak. Apalagi berdasarkan estimasi data statistik, sekitar 40 persen dari populasi negara maju pada usia dewasa menderita kelainan saraf, seperti demensia, stroke, epilepsi, parkinson, tumor, dan penyakit lainnya. "Di sini stroke menjadi penyebab kematian utama," kata dia.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

16 Januari 2019

Peneliti Manuel Morrens, memegang otak manusia yang masukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit jiwa ini telah menampung 3.000 otak manusia yang digunakan sebagai penetian penyakit kejiwaaan manusia. REUTERS/Yves Herman
Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.


Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

21 November 2018

Ilustrasi anak ketakutan. shutterstock.com
Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.


Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

8 November 2018

Peneliti Manuel Morrens, memegang otak manusia yang masukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit jiwa ini telah menampung 3.000 otak manusia yang digunakan sebagai penetian penyakit kejiwaaan manusia. REUTERS/Yves Herman
Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.


Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

27 Desember 2017

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak


10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

15 Desember 2017

Ilustrasi wanita lupa. shutterstock.com
10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.


Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

12 Desember 2017

Peneliti Manuel Morrens, memegang otak manusia yang masukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit jiwa ini telah menampung 3.000 otak manusia yang digunakan sebagai penetian penyakit kejiwaaan manusia. REUTERS/Yves Herman
Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.


Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

9 Desember 2017

bayi berjalan (pixabay.com)
Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.


Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

9 November 2017

Ilustrasi stres di kantor. Shutterstock
Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?


Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

24 Oktober 2017

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.


Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

11 Oktober 2017

Usia (pixabay.com)
Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.