TEMPO.CO, Bournemouth – Penelitian memang membutuhkan dana yang besar. Namun, bukan juga berarti harus mengeluarkan biaya teramat besar. Sekelompok universitas telah mendapatkan hibah penelitian hingga Rp 37 miliar. Tentu saja, hal ini mendapat kecaman berbagai pihak. Apalagi, uang sebesar ini hanya akan digunakan untuk meneliti ayam.
Dilansir laman Daily Mail, Kamis, 19 September 2013, Arts and Humanities Research Council (AHRC), Inggris, memberikan hibah sebesar Rp 37 miliar untuk penelitian tentang ayam. Penelitian yang dipimpin oleh Universitas Bournemouth ini akan dilakukan bersama Universitas Roehampton, Nottingham, Durham, Leicester, dan York, di Inggris.
Penelitian yang bertajuk Persepsi Budaya dan Ilmiah dalam Interaksi Antara Manusia dan Hewan ini akan berlangsung sekitar tiga tahun yang akan dimulai pada Januari tahun depan. Lewat penelitian, para ahli berharap dapat mengungkap sejarah sosial dan budaya ayam dan manusia, seperti mengapa ayam begitu lumrah dalam restoran cepat saji.
Seorang juru bicara AHRC mengungkapkan, ”Ada sekitar 20 miliar ayam di seluruh dunia, tapi begitu sedikit hal yang kita ketahui tentang mereka.”
Namun, besarnya biaya penelitian tentu saja mengundang reaksi dari berbagai pihak. Beberapa orang menganggap, uang sebesar itu bisa digunakan sebagai santunan bagi orang sakit dan penyandang cacat. Ada pula yang menggangap ini adalah hal yang konyol dan tidak masuk akal. Bagi mereka, meneliti ayam bukanlah hal aneh, tapi jika harus mengeluarkan dana sebesar ini tentunya itu sungguh tak lazim.
Tapi semua reaksi berakhir sia-sia. Beberapa kalangan telah mencoba untuk mengajukan gugatan. Mereka berharap, AHRC bisa mengalokasikan dana ini untuk membantu masalah kemanusiaan. Namun sayang, AHRC bergeming. Mereka tetap akan melakukan penelitian yang akan melibatkan arkeolog, mahasiswa pasca-sarjana, ahli genetika, dan antropolog ini.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik terhangat:
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Mun'im Idris Meninggal | Info Haji
Berita lainnya:
Jokowi Blusukan Masuk The New York Times
Akbar Tanjung Kaget Jokowi Dapat Peci Gus Dur
Cara Mun'im Ungkap Kasus Munir
Surat Edaran Prudential Tentang Klaim Asuransi AQJ