TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dilakukan oleh penyedia manufaktur jaringan, Cisco, melalui Cisco Global Cloud Index menunjukkan tingkat kesiapan Indonesia terhadap sistem komputasi awan (cloud) masih rendah. Meski demikian, Indonesia dinilai memenuhi kualifikasi dalam menyediakan komputasi awan di tingkat dasar.
Penelitian mengacu dari laporan kecepatan koneksi internet di Indonesia. Kecepatan rata-rata untuk mengunduh fail di Indonesia antara 1.428 kilobita per detik (kbps) dan median 1.033 kbps. Sedangkan kecepatan mengunggah rata-rata 643 kbps dan median 327 kbps. Adapun rata-rata jeda waktu atau latency 129 millisecond (ms) dan median 82 ms.
Adapun di jaringan yang diakses dari perangkat bergerak, kecepatan rata-rata mengunduh 1.677 kbps dan median 881 Kbps. Kecepatan rata-rata unggah 1.038 kbps dan median 338 kbps. Rata-rata jeda waktunya 252 ms dan median 125 ms.
Vice President and General Manager Cisco Connected Industries Group Cisco, Maciej Kranz, mengatakan komputasi awan berkontribusi memacu peningkatan traffic internet di tingkat global. “Kami melihat adanya pertumbuhan signifikan,” ujarnya melalui video call dari Bangkok, Thailand, Kamis, 24 Oktober 2013.
Dia mengatakan, perkembangan internet di dunia mengalami transformasi yang sangat cepat. “Kami melihat pemanfaatan cloud sebagai kesempatan yang besar bagi Indonesia untuk ambil bagian dalam kemajuan teknologi.”
Kranz menyebutkan keuntungan dari penggunaan komputasi awan. “Sistem ini menghemat biaya karena kita bisa melakukan pekerjaan dari mana saja,” ujarnya. Berikutnya adalah efisiensi dalam penyimpanan data. “Ini harus menjadi inisiatif perusahaan dalam memberikan solusi.”
Cisco Cloud Global Index menjabarkan prediksi lalu lintas atau traffic komputasi awan di Asia Pasifik dalam rentang waktu lima tahun adalah 2012-2017. Traffic komputasi awan diperkirakan menyumbang 68 persen dari total traffic pusat data pada 2017. Angka itu naik dibandingkan 2012, yang berkontribusi 41 persen dari total traffic pusat data.
Sedangkan per tahunnya, traffic komputasi awan mencapai 1.9 zetabita pada 2017. Adapun pada 2012, traffic komputasi awan yaitu 319 exabita per tahunnya.
SATWIKA MOVEMENTI