TEMPO.CO, Bogor - Empat mahasiswa Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menemukan plastik yang terbuat dari daur ulang atau biodgeradable dari kulit (klobot) jagung, yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan biji plastik yang selama ini susah untuk diurai.
Keempat mahasiswa tersebut yakni Made Dirgantara, Miko Saputra, Eni Septi Wahyuni dan Muhammad Khalid, mereka berpendapat selama ini kulit jagung di Indonesia banyak digunakan sebagai pakan ternak, pembungkus makanan tradisional, dan kerajinan tradisional.
"Sebenarnya pengembangan kulit jagung sebagai bioplastik biasa menjadi salah satu solusi untuk memaksimalkan kegunaan klobot jagung, " kata Eni Septi Wahyuni, 22 tahun, mahasiwi semester 7 Fakultas MIFA IPB, saat mendemosntrasikan hasil temuanya di Sekretariat Forum Wartawan Harian Bogor, jalan Flamboyan No.2, Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis (31/10/2013).
Ia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 19,37 juta ton dan produksi jagung dalam jumlah besar juga membawa dampak pada jumlah limbah jagung.
"Dari hasil panen buah jagung, bobot kulit jagung yang ditidak digunakan antara 38,38 persen, sedangkan kulit. jagung memiliki kandungan serat yang tinggi berkisar antara 38 persen hingga 50 persen dan kadar karbohidrat berkisar antara 38 persen sampai 55 persen," kata dia.
Hasil penelitian menunjukkan kata Eni, jagung bisa digunakan sebagai bahan subtitusi untuk pembuatan bioplastik (plastik yang berasal dari bahan alami). Keunggulan plastik dari klobot jagung ini diantaranya dapat terurai lebih cepat dibandingkan plastik sintetik dan bahan bakunya tidak terbatas karena berasal dari organik.
Bagaimana cara membuatnya...