Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semut Bisa Tentukan Skala Prioritas

Editor

Suseno TNR

semut Argentine
semut Argentine
Iklan

TEMPO.CO , Arizona - Saat dihadapkan pada beberapa pilihan, manusia biasanya menentukan skala prioritas sebelum mengambil keputusan. Penentukan skala prioritas ini, ternyata juga dilakukan oleh semut. Para peneliti di Arizona State University menemukan semut bisa melakukan strategi membuat keputusan berdasarkan pengalaman mereka.

Peneliti Taka Sasaki dan Stephen Pratt mempelajari perilaku semut selama beberapa tahun. Sasaki menerapkan teori dan eksperimen psikologi, yang sebenarnya didesain untuk manusia, pada semut. Target mereka adalah mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan dilakukan oleh semut. "Manusia bisa membuat keputusan. Semut ternyata juga bisa, tapi mereka melakukannya secara kolektif," kata Sasaki. Hasil penellitian mereka dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters, Kamis 7 November 2013.

Dalam studinya, Sasaki dan Pratt meletakkan koloni semut temnothorax rugatulus pada dua sarang dengan kondisi berbeda. Pada sarang pertama, pintu masuknya punya beberapa ukuran sementara yang lain pencahayaannya  dimanipulasi. Para semut itu memilih pintu masuk berukuran kecil dan pencahayaan redup.

Dalam kondisi itulah para semut menentukan prioritasnya. Ini dilakukan karena mereka punya pilihan dalam sarang dengan bagian yang gelap dan terang serta pintu masuk yang besar dan kecil. "Mirip ketika manusia akan membeli rumah, ada banyak pilihan untuk dipertimbangkan mulai dari ukuran, jumlah kamar, lingkungan, harga dan sebagainya," kata Pratt.

Karena mustahil menemukan habitat yang sempurna, semut membuat pertimbangan berdasarkan kualitas tertentu dalam sarang. Namun saat hanya diberi dua pilihan sarang, semut menunjukkan kecerdasannya dalam memilih dengan membuat prioritas. Semut yang memilih sarang dengan cahaya terang tidak mempedulikan ukuran pintunya. Sementara semut yang memilih pintu masuk kecil cenderung menyukai tempat remang-remang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada ratusan semut di sana, dan entah bagaimana mereka bisa mencapai konsensus. Bagaimana mereka melakukannya tanpa ada pemimpin yang memberi perintah," kata Pratt. Dalam hal ini Pratt menganalogikan individu semut seperti neuron dalam otak manusia. Neuron berperan penting dalam pengambilan keputusan tapi tak ada yang tahu bagaimana setiap neuron mempengaruhi keputusan.

Sasaki dan Pratt berharap bisa mengungkap peran semut secara individu dalam mempengaruhi koloni. "Penelitian ini membantu kami paham bagaimana keputusan kolektif bekerja dan sangat berbeda dengan pengambilan keputusan individual. Manusia bisa membuat keputusan kolektif, semut pun bisa," kata Pratt.

SCIENCEDAILY | GABRIEL TITIYOGA

Baca juga:
Belajar Payudara di Dada Asli; Juga yang Lainnya

Hebohkan Dunia Nyata, Sweetie Ternyata Tak Sendiri 

Baterai Samsung Galaxy S4 Diklaim Paling Awet 

Es Krim Berpendar Saat Dijilat

Facebook Akan Tambahkan Fitur Penilaian Laman 

Microsoft Berencana Ubah Nama Stadion Real Madrid 

Acer Aspire E1-470G, Notebook untuk Sehari-hari 

HP Luncurkan Printer Arsitektur Berbasis Cloud  


 
Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

46 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

53 hari lalu

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.


Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

23 Februari 2022

Ilustrasi tikus. Getty Images
Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

Para ilmuwan meneliti tikus, karena ukurannya yang kecil, mudah disimpan dan dipelihara. Tikus juga dapat beradaptasi di lingkungan baru


Rizky Putri, Lulusan Fakultas Psikologi Unpad Pertama Lewat Skema Artikel Ilmiah

2 Februari 2022

Rizky Putri Amalia menjadi Sarjana Psikologi pertama yang lulus dengan skema artikel ilmiah
Rizky Putri, Lulusan Fakultas Psikologi Unpad Pertama Lewat Skema Artikel Ilmiah

Rizky Putri Amalia menjadi sarjana psikologi Unpad pertama yang lulus dengan skema artikel ilmiah sebagai pengganti skripsi.


Cara UMY Agar Karya Ilmiah Tak Sekedar Kejar Publikasi, Tapi Juga Solutif

25 Januari 2022

Pusat penelitian baru Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bernama Dasron Hamid Research and Innovation Center (DHRIC). (Dok. Istimewa)
Cara UMY Agar Karya Ilmiah Tak Sekedar Kejar Publikasi, Tapi Juga Solutif

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto menuturkan keberadaan karya ilmiah bisa menjadi solusi berbagai permasalahan.


Raja Salman Beri Penghargaan dan Dukung Penelitian Bidang Disabilitas

18 Januari 2021

Raja Salman dari Arab Saudi tiba di Mina pada Senin, 20 Agustus 2018 untuk awasi jalannya pelayanan ibadah haji 2018. SPA
Raja Salman Beri Penghargaan dan Dukung Penelitian Bidang Disabilitas

Raja Salman ingin meningkatkan peran Arab Saudi dalam penelitian ilmiah di bidang disabilitas.