Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komet Fantastis di Ufuk Timur Bisa Dipotret  

image-gnews
Komet 81P/Wild 2. European Southern Observatory
Komet 81P/Wild 2. European Southern Observatory
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kemunculan komet fantastis ISON di ufuk timur bisa diabadikan dengan kamera single lens reflex (SLR). Seorang astronom di Observatorium Bosscha, Muhammad Yusuf, berhasil "menangkap" komet paling terang itu pada 22 November 2013.

Menurut Yusuf, komet itu diabadikan dengan dua alat. Pertama memakai teleskop robotik di Gedung Surya Observatorium Bosscha, Lembang, kemudian dengan kamera SLR. Semuanya diarahkan ke arah timur, tempat terbitnya matahari. "Kometnya akan terlihat seperti diam," kata Yusuf saat ditemui Tempo di ruang kerjanya, Selasa, 26 November 2013.

Komet ISON akan terlihat jelas dengan mata telanjang sekalipun antara pukul 04.30-05.00 WIB hingga akhir November ini. Saat matahari terbit, komet yang baru ditemukan setahun lalu itu akan lenyap dari pandangan karena "tertutup" oleh sinar surya. Saat berada dalam jarak terdekat dengan matahari antara 28-29 November, komet akan terlihat sangat dekat dengan planet Saturnus dari bumi. "Saturnus itu titik merah di arah timur," ujarnya.

Yusuf mengatakan, komet ISON bisa diabadikan di mana saja, asal langit dalam kondisi tidak berawan apalagi hujan. Selain Yusuf, para astronom sedunia, baik yang profesional maupun amatir, kini tengah berlomba-lomba mendapatkan gambar terbaik komet itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komet ISON sendiri dipastikan para ahli akan lenyap setelah mendekati matahari. Bahkan ada dugaan, komet akan terpecah hingga hancur sama sekali ketika berada dalam jarak terdekat dengan matahari pada 28-29 November 2013. Saat ini, ekor komet temuan dua astronot Rusia itu sudah terlihat terbagi dua.

ANWAR SISWADI

Baca juga:
Kata Kemenristek Ihwal Terbakarnya Mobil Listrik

Persaingan LINE dan BBM Semakin Ketat

Bola Dunia Memprediksi Bencana di UI

Suami Rekam Istrinya tanpa Busana dengan PS4

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.


ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka yang bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00 - 05.15 WIB dini hari.  (OAIL)
ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.


Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.


Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Foto komet C/2022 E3 ZTF diambil pada 26 Desember 2022 di Payson, Arizona oleh Chris Schur. (Kredit gambar: Chris Schur)
Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.


Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Gambar asteroid Dimorphos setelah ditabrak wahana antariksa DART ditunjukkan oleh Teleskop SOAR. Foto: NOIRLab
Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.


Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) atau lebih dikenal dengan K2 tengah melintasi bumi. Komet ini diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort. (BPON Kupang/M. Rayhan)
Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.


Hujan Meteor Tau-Herculids Akhir Bulan Ini Janjikan Pertunjukan Spektakuler

24 Mei 2022

Ilustrasi komet 73P/Schwasmann-Wachmann 3 masih dalam proses terfragmentasi dan sumber hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Hujan Meteor Tau-Herculids Akhir Bulan Ini Janjikan Pertunjukan Spektakuler

Hujan meteor Tau-Herculids berasal dari komet yang masih aktif terfragmentasi. Simak keterangan dari Bosscha tentang bagaimana dan kapan menikmatinya.