Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Belalang Sembah Serupa Bunga  

image-gnews
Belalang. Wikipedia.org
Belalang. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Sidney - Alam banyak menyajikan berbagai contoh organisme yang meniru makhluk lain. Misalnya, spesies kupu-kupu yang meniru kupu-kupu beracun untuk menghindari predator.

Kini para ilmuwan menemukan belalang sembah yang berbentuk menyerupai bunga untuk memikat mangsa. Bahkan, serangga bernama belalang sembah anggrek ini memiliki bentuk yang lebih baik dibandingkan bunga yang sebenarnya, terutama bagian yang mirip dengan kelopak bunga.

Mantis atau belalang sembah ini memiliki penyamaran penuh seperti bunga pada tubuhnya, seperti kaki berbentuk kelopak. Ini cukup meyakinkan para ilmuwan untuk menyimpulkan bahwa bentuk tersebut tak hanya digunakan untuk bersembunyi dari pemangsa, tetapi juga untuk menarik korban.

Mantis anggrek sebetulnya telah diusulkan pertama kali sebagai serangga peniru sejak 1800-an oleh naturalis Alfred Russel Wallace. Namun, gagasan ini tidak pernah dikonfirmasi. Sebab, gagasan ini sulit dipahami oleh para ilmuwan karena kelangkaannya. Bahkan di habitat aslinya, yaitu hutan hujan Asia Tenggara. "Gagasan terhadap mantis anggrek telah muncul seabad yang lalu. Tetapi selama ini hanya berhenti pada sebuah ide karena sulit untuk melakukan percobaan untuk menguji apakah itu benar-benar terjadi," kata penulis utama studi James O'Hanlon, seorang biologi evolusi di Macquarie University di Sydney, Australia.

Untuk menguji gagasan ini, para ilmuwan datang ke hutan hujan tropis Malaysia. Karena tak seorangpun pernah melakukan penelitian ini, maka mereka harus memulainya dari awal. Mereka menegaskan bahwa warna mantis anggrek ini tidak bisa dibedakan dari 13 spesies bunga liar di daerah predator hidup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ilmuwan juga mengamati bagaimana penyerbuk liar berperilaku di sekitar mantis anggrek ini. Ternyata ratusan serangga penyerbuk bisa berada di sekitarnya. Ini berarti bahwa mantis anggrek dapat berada jauh dari bunga yang sebenarnya untuk menarik mangsa.

LIVESCIENCE| ISMI WAHID

Baca juga:
iPhone 5S dan 5C Tak Mampu Dongkrak Pasar Apple

Tip Biar Tak Disadap dari BPPT

UI Kaji Teknologi untuk Hadapi Banjir

Sambut Piala Dunia, FIFA Luncurkan Aplikasi Bola

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia