TEMPO.CO, Jakarta -Munculnya Gerakan Occupy Wall Street yang kemudian diikuti dengan Musim Semi di Arab, yang mampu menjatuhkan para tiran seperti Presiden Hosni Mubarak, menunjukkan bahwa perubahan tidak lagi bergantung pada actor-aktor besar, seperti tokoh, NGO, kaum selebritas ataupun media massa. Di Indonesia, Gerakan Satu Juta Facebooker mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi dan Koin Untuk Prita dalah contoh betapa perubahan bisa dilakukan siapa saja dan dari mana saja.
Tren seperti itulah yang ingin coba disebarluaskan oleh Change.org Indonesia lewat pengajuan petisi online. Change.org merupakan platform petisi online yang menjadi alat bagi setiap orang untuk mengajukan petisi kepada siapa pun. “Ini adalah wadah yang terbuka bagi siapa saja untuk mengajukan petisi,” kata Direktur Kampanye Change.org Indonesia, Usman Hamid. Tentu saja, asal isinya tidak menghasut dan diskriminatif.
Baca juga:
Berdiri sejak Juni 2012, peran serta di Change.org Indonesia kini sudah mencapai 391 ribu anggota dan setidaknya sudah ada 8.400 petisi yang diajukan. Di tahun 2013 ini, Change.org mencatat setidaknya ada 9 perubahan yang berhasil dilakukan lewat desakan dan penyebarluasan petisi online.
Berikut adalah 9 perubahan yang berhasil dilakukan oleh para penggagas petisi di Change.org Indonesia sepanjang tahun 2013