Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Testis Besar, Peluang Selingkuh Besar

image-gnews
Simpanse ini memegangi kepalanya ketika difoto, seakan ia baru saja teringat suatu hal penting. Dailymail.co.uk
Simpanse ini memegangi kepalanya ketika difoto, seakan ia baru saja teringat suatu hal penting. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Oslo - Satu lagi penelitian tentang primata yang cukup menarik. Tim ilmuwan dari University of Oslo, Norwegia, menemukan bahwa ukuran testis berkaitan dengan tingkat kesetiaan. Primata dengan testis lebih besar lebih mungkin untuk selingkuh.

Pemimpin tim ilmuwan, Petter Bøckman, mengatakan tingkat kesetiaan individu jantan terhadap pasangannya dapat ditakar berdasarkan ukuran buah pelirnya. Kalau seekor pejantan hanya akan membuahi seekor betina dan tidak memiliki pesaing, ia tidak memerlukan banyak sperma untuk membuahi sel telur. Sebab itu ukuran testis--organ penghasil sperma--cenderung kecil.

"Tapi jika di sekitarnya banyak betina yang harus dibuahi, maka pejantan itu bakal memiliki testis yang lebih besar untuk menghasilkan lebih banyak sperma," kata Bøckman, seperti dikutip Telegraph, Jumat 31 Januari 2014.

Bøckman mengambil contoh bonobo, kerabat simpanse yang masing-masing invidu jantan dewasanya memiliki testis sangat besar karena kawin dalam kelompok yang besar. Individu jantan dan betina bisa berganti pasangan sesuka mereka. "Mereka yang meninggalkan sperma dalam jumlah banyak berpeluang besar menjadi ayah dari keturunan yang dihasilkan," ucapnya.

Berbeda dengan gorila yang memiliki testis kecil karena kawin secara terbatas. Satu kelompok gorila hanya dipimpin seekor pejantan. Meski pejantan itu memiliki beberapa pasangan betina, ia tidak memerlukan testis yang besar. "Pelir gorila sangat kecil," Bøckman menambahkan. (Baca juga: Ini Alasan Pasangan Berselingkuh)

Testis besar juga ditemukan pada hewan lain yang berhubungan seks dengan banyak betina. Singa adalah contohnya. Bøckman mengatakan singa jantan memiliki testis yang besar untuk membuahi beberapa betina dalam kelompoknya. Bahkan adakalanya si pejantan harus mengawini seluruh betina pada saat hampir bersamaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika semua betina sedang berahi, singa jantan harus mengawini semua betina setiap setengah jam selama tiga hari," kata dia.

Lalu bagaimana dengan manusia, yang secara ilmiah masuk dalam kelompok primata? Bøckman mengatakan testis manusia berukuran satu setengah kali lebih besar dibanding testis gorila. "Kita bisa berjanji akan selalu setia, tapi ini adalah bukti bahwa manusia sebenarnya cukup mudah selingkuh," kata dia.

Manusia, kata Bøckman, tidak seperti simpanse yang merupakan kerabat dekat dalam pohon evolusi. Individu betina simpanse memiliki empat atau lima pasangan seksual setiap sedang berahi. Namun kebutuhan mereka tidak selalu dapat dipenuhi karena keterbatasan kemampuan pejantan untuk membuahi banyak betina.

TELEGRAPH | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita lain
Begini Cara BlackBerry Cabang Bali Sortir Aplikasi
Facebook Rilis Aplikasi Pembaca Berita
Dilarang Nge-Blog, Akademisi HI Sedunia Protes
Indonesia Kembali Ikuti Ajang Hemat Bahan Bakar
Dilarang Nge-Blog, Akademisi HI Sedunia Protes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

11 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

11 jam lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

58 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?