TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi percetakan 3D memang diramal bakal ramai tahun ini oleh sejumlah analis. Ramalan ini serius ditanggapi oleh Hewlett-Packard (HP) dengan menyatakan siap memasuki pasar mesin cetak 3D pada Juni mendatang. HP juga mengklaim sudah berhasil memperbaiki masalah teknis yang menghambat penerapan lebih luas terhadap pembuatan produk berteknologi tinggi ini.
"Kami benar-benar telah memecahkan masalah ini. Pasar akan semakin besar di ruang perusahaan," kata CEO HP Meg Whitman seperti dilansir situs Reuters, Rabu, 19 Maret 2014.
Sebelumnya, pengamat industri berharap banyak pada HP, sebagai perusahaan pembuat mesin cetak terbesar, untuk serius menjajaki bisnis ini. Namun, meski tren percetakan 3D sudah terasa sejak tahun lalu, sejumlah kritikus berpendapat HP masih terlalu muda untuk memasarkannya secara luas kala itu.
Eksekutif HP telah memperkirakan bahwa penjualan mesin cetak 3D akan terus naik. Jika pada 2012 angka penjualan hanya mencapai US$ 2,2 miliar, pada 2021 mereka memperkirakan jumlahnya mencapai US$ 11 miliar pada 2021.
"Faktanya, percetakan 3D benar-benar masih merupakan teknologi yang belum matang, tapi memiliki aura magis. Orang-orang akan semakin menyadari manfaat dan kesenangan dari teknik 3D ini," kata CTO dan Director HP Lab Martin Fink.
RINDU P HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Waspada Berita Malaysia Airlines di Facebook
Ini Spesifikasi Samsung Galaxy S5 di Indonesia
Microsoft Siap Jejali iPad dengan Layanan Office