TEMPO.CO, Jakarta - PT Arga Mas Lestari melalui merek Advan tengah getol memacu pengembangan produknya di Tanah Air. Salah satu strateginya yakni dari sisi pengembangan teknologi.
"Nilai investasinya mencapai Rp 500 miliar per tahun," ujar Direktur Pemasaran Advan Tjandra Lianto di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2014.
Dana investasi tersebut dibagi untuk beberapa pengembangan. Pertama, mendatangkan ahli teknologi dari Shenzen, Cina. Kedua, mengadakan pelatihan dengan tim Advan di Indonesia. Ketiga, melakukan optimalisasi fasilitas di pabrik Advan di Semarang, Jawa Tengah.
Untuk pabrik, Advan juga menganggarkan dana Rp 100 miliar per tahun untuk pengadaan mesin. Pabrik yang dimiliki Advan sudah berdiri sejak 2010, yang diawali dengan perakitan komputer dan notebook. Di pabrik ini, mereka juga merakit sabak digital dan ponsel pintar.
Kapasitas produksi pabrik Advan mencapai 50 ribu unit untuk sabak digital dan ponsel pintar. "Targetnya bisa mencapai 100 ribu mulai Mei mendatang," kata Tjandra.
Meski menargetkan kapasitas produksi yang tinggi, Advan masih mengimpor sebagian besar komponennya dari Negeri Panda. Namun demikian, Tjandra berharap, dalam beberapa tahun ke depan, perusahaannya dapat memproduksi produk secara mandiri.
Tahun ini, Advan menargetkan total penjualan produknya 5 juta unit. Pangsa pasar sabak digital ditargetkan 40 persen atau naik 10 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan untuk ponsel pintar, pangsa pasarnya diharapkan 30 persen, naik 10 persen dari tahun lalu.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita terpopuler lainnya:
Ketua KPK: Hedonis, Nurhadi Dekat dengan Korupsi
Subsidi Membengkak, Hatta: RFID Omong Doang!
Ini Spesifikasi Samsung Galaxy S5 di Indonesia
Bali, Obyek Wisata yang Paling Disukai Warga Rusia