TEMPO.CO, Bali-Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan sistem storage scale-out yang terintegrasi dengan cloud dan dipercepat dengan teknologi flash, NetApp meluncurkan seri FAS8000. Secara global model tersebut diumumkan pada Februari lalu oleh penyedia storage dan solusi data manajemen asal Amerika ini.
Technical Lead NetApp Indonesia, Yudi Wiradarma mengatakan FAS8000 memberikan performa dua kali lebih tinggi dan akselerasi flash hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan FAS sebelumnya. Selain itu, mampu menjalankan SAN dan NAS dan virtualisasi storage ke dalam sebuah hybrid array tunggal.
"FAS8000 menjadi storage pertama tercepat yang dibangun dengan clustered ONTAP. Secara hardware teknologi baru, CPU core pakai Intel terbaru," kata Yudi saat konferensi pers di Seminyak, Bali, pekan lalu.
FAS8000 ini dilengkapi dengan software virtualisasi FlexArray yang dapat diaktifkan melalui Data ONTAP (8.2.1). Software virtualisasi tersebut mampu memberikan Data ONTAP kepada pengoperasian Informasi Teknologi (IT) dengan biaya lebih rendah.
Clustered ONTAP pada FAS8000 menyederhanakan dan secara otomatis mengantar pelayanan IT dan aplikasi, yang cocok sebagai fondasi bagi segala bentuk lingkungan komputansi awan (cloud).
Menurut Yudi, ada tiga model FAS8000 yakni FAS8060, FAS8040 dan FAS8020. Setiap model menawarkan operasional tanpa gangguan(Non disruptive operation- NDO) dan meningkatkan keamanan dan pengelolaan data untuk lingkungan CIFS atau Common Internet File System.
Sedangkan teknologi flash yang dimiliki FAS8000 mampu menghantarkan hingga 57 petabyte flash storage. "Laju respon yang lebih cepat, inovasi yang lebih baik, dan kelebihan kompetitif saat ini dan masa depan."
Hal lainnya adalah mampu memberikan manajemen data kelas perusahaan dengan biaya lebih rendah dan juga memberikan perlindungan secara virtual kepada kantor-kantor cabang. Produk ini juga memiliki ukuran flash yang sesuai untuk meningkatkan aplikasi workloads.
Vice President & General Manager NetApp Asean, Scott Morris mengatakan FAS8000 menjawab salah satu dari prediksi tren TI di 2014. Yakni interkonektifitas antar cloud. "Pada kenyataannya cloud memerlukan kombinasi dari cloud internal, cloud eksternal dan cloud hibrida sebagai intinya," kata Morris di Bali.
MARTHA WARTA SILABAN
Berita Lain
Essien Absen Saat AC Milan Hadapi Genoa
Real Madrid Incar Kapten Sevilla
Bonucci Dedikasikan Gol untuk Fan AC Milan