TEMPO.CO, Bogor - Kantung semar atau Nephentes adalah tanaman karnivora asli Indonesia. Beberapa spesies tumbuhan itu dalam status terancam punah dan memiliki sebaran sangat terbatas. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia resmi membuka tempat konservasi Nephentes atau tumbuhan kantung semar di Kebun Raya Cibodas, Bogor.
Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Agus Suhatman, mengatakan habitat alami kantung semar berada di hutan sekunder, hutan rawa, dan hutan kerangas. Kawasan hutan itu mudah berubah fungsi menjadi perkebunan atau pemukiman sehingga habitat kantung semar hilang. "Ini tempat koleksi kantung semar pertama dari seluruh kebun raya di Indonesia," kata Agus, usai acara peresmian yang bertepatan dengan ulang tahun Kebun Raya Cibodas ke-162, Jumat, 11 April 2014.
Rumah konservasi kantung semar yang dirintis sejak 2009 kini memiliki 48 spesies dan 47 hibrida yang berasal dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua. Beberapa spesies yang terancam punah dan masuk dalam daftar merah Asosiasi Internasional Konservasi Alam (IUCN) antara Nephentes villosa, Nephentes iowii, Nephentes aristolochiodes, dan Nephentes dubia ada di antara koleksi konservasi Cibodas. "Ada juga Niphentes clipeata, kantung semar yang sudah sangat langka," kata Agus.
Muhammad Mansyur, peneliti dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, mengatakan saat ini sudah ada 139 spesies kantung semar yang sudah dikenali. Sebagian besar spesies kantung semar ditemukan di Vietnam, Filipina, Thailand dan Indonesia. "Dari Indonesia saja ada 64 spesies atau hampir separuh dari daftar dunia, termasuk enam spesies baru yang ditemukan dalam lima tahun terakhir, " kata Mansyur.
LIPI bekerja sama dengan Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia (KTKI) membangun tempat konservasi dan mengumpulkan koleksi kantung semar. "Indonesia itu surga Nephentes. Sebanyak 80 persen Nephentes dunia termasuk hibridanya ada di sini," kata John Muhammad, Ketua Harian KTKI.
John mengatakan rumah konservasi itu bisa membantu penelitian dan pengembangan kantung semar Indonesia yang dinilai masih kurang. "Filipina saja dalam lima tahun dapat 10 spesies baru. Indonesia harusnya bisa lebih dari itu," kata John.
Sebagian koleksi kantung semar di Cibodas adalah pemberian para kolektor anggota KTKI. "Kami punya koleksi dan Cibodas punya tempat jadi cocok," kata Putra Setiawan, anggota KTKI. "Kami minta koleksi anggota satu-satu, lama-lama lengkap di sini."
GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik