TEMPO.CO, Jakarta - Dell, perusahaan Amerika Serikat, meluncurkan laptop konvertibel tahan banting dan cuaca ekstrem secara global. Laptop yang diberi nama Dell Latitude Rugged Extreme 12 itu ditampilkan secara khusus di Indonesia dalam acara Dell Solutions Tour 2014 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu, 4 Juni 2014.
Drew Moore, Executive Director Business Client Product Group Dell, mengatakan Latitude Rugged Extreme 12 dan 14 (yang tidak konvertibel) dirancang khusus untuk menghadapi berbagai bahaya yang berisiko tinggi merusak perangkat bergerak tersebut. Ia mencontohkan debu, uap air, tetesan air, getaran, suhu ekstrem, dan kondisi lainnya yang dihadapi pengguna pada bidang militer, keamanan publik, manufaktur, lingkungan industri, atau pemulihan bencana.
“Laptop ini paling tepat untuk melakukan pekerjaan terberat dan kondisi terkeras di dunia,” kata Moore. Tim Dell telah melakukan riset dan rancangan selama setahun sebelum akhirnya meluncurkan produk tersebut di Indonesia.
Dell Latitude Rugged Extreme 12 dan 14 dibuat dengan bahan-bahan terkuat yang ada, termasuk ultra polimer yang tahan banting dan besi magnesium yang tangguh menghadapi kondisi terburuk sekalipun. Data juga aman dari kondisi-kondisi alam berkat tutup bersegel dan pelindung terkompresi, tapi tetap mampu bekerja pada suhu tinggi berkat sistem pengaturan termal QuadCool generasi keempat.
Laptop Latitude Rugged Extreme telah melewati uji coba standar militer independen, termasuk dijatuhkan dari ketinggian 1,8 meter, serta memperoleh sertifikasi goresan, emisi, dan bahan berbahaya dari penguji pihak ketiga.
“Dell mengerti bahwa tidak ada uji coba yang sempurna seperti di dunia nyata. Karena itu, kami selalu melakukan pengujian melebihi standar-standar yang ada untuk menjamin ketangguhan produk ini dalam situasi di dunia nyata,” ucap Moore.
MARTHA WARTA SILABAN
Berita lain:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
Indonesia Cellular Show 2014 Digelar Besok
Bupati yang Blokade Bandara Baru Lulus Sarjana
Ditabrak Kereta, Direktur BNPB Kritis
Monorel, Ahok: Saya Ngebet tapi Jangan Diperdaya