TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini diyakini bahwa birunya laut merupakan bayangan warna langit yang juga biru. Namun ini adalah persepsi yang salah. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), laut berwarna biru karena menyerap cahaya matahari.
Ketika sinar matahari mengenai permukaan laut, air laut menyerap gelombang panjang berwarna merah di spektrum cahaya--selain gelombang pendek--termasuk warna ungu dan ultraviolet. Sedangkan cahaya lain yang terlihat kebanyakan berbentuk gelombang cahaya biru.
Meski begitu, NOAA mencatat laut juga dapat memantulkan warna lain, termasuk merah dan hijau. Hal itu terjadi ketika sinar matahari mengenai benda yang mengapung di permukaan laut, seperti sedimen dan ganggang laut.
Seberapa biru air laut tergantung pada seberapa banyak laut itu dapat menyerap cahaya. Sebagai contoh, air di dalam gelas terlihat sangat jernih karena tak ada molekul air yang cukup untuk menyerap cahaya. Sedangkan di dalam laut, semakin dalam kita menyelam, semakin biru warna yang terlihat.
Hal itu terjadi lantaran molekul air menyerap terlebih dahulu cahaya inframerah, merah, dan ultraviolet, kemudian kuning, hijau, dan ungu. Menurut NASA, cahaya biru yang diserap paling akhir dapat menembus air laut hingga dalam.
Pembuktian hal tersebut sangat mudah. Jika Anda menyelam di laut hingga dalam lalu mengambil foto tanpa menggunakan lampu apa pun, maka semua akan terlihat biru, termasuk ikan berwarna-warni yang biasa terlihat di laut.
LIVESCIENCE | FIRMAN
Berita lain:
Strategi Tiga Operator Menghadapi Lonjakan Trafik
Kapteyn b, Planet Tertua yang Layak Huni
Sony Xperia M2, Ponsel Hiburan Bergaya Premium
Operator Uji Jaringan Seluler Menjelang Ramadan
Google Akan Beli Saham Virgin Galactic
Kapteyn b, Planet Tertua yang Layak Huni