Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adu Kuat di Bisnis Perangkat Bergerak Digital

image-gnews
Rencananya, ponsel cerdas ini akan mulai beredar sekitar akhir Maret mendatang. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Rencananya, ponsel cerdas ini akan mulai beredar sekitar akhir Maret mendatang. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua merek perangkat bergerak terpopuler saat ini adalah Samsung dan Apple. Samsung sukses menjual telepon pintar dan sabak digital untuk kalangan menengah dan menengah ke atas. Sedangkan Apple masih optimistis menggarap produk premium.

Selain dua merek tersebut, ada Lenovo dan Sony yang awalnya berfokus di komputer dan notebook. Namun sejalan dengan tren perangkat bergerak, perusahaan teknologi lain pun mulai melirik pasar tersebut. Kini HP, Asus, dan Acer siap menghadang para pemain lama.

:: Hewlett Packard (HP)

Perusahaan asal Negeri Abang Sam ini sempat meluncurkan sabak digital berbasis open source, Palm, beberapa tahun lalu. Dan butuh tiga tahun bagi HP untuk kembali menghidupkan perangkat bergeraknya. "Kami tidak khawatir disebut terlambat," kata General Manager Consumer Mobility HP, Todd Achilles, di Nusa Dua, Bali, pekan lalu.

Tahun ini, HP memperkenalkan tiga sabak digital berbasis Android. Ketiganya adalah Slate 6 VoiceTab, Slate 7 VoiceTab, dan HP 7. Android dipilih lantaran memiliki pasar yang sangat luas. Terlebih, sebagian besar aplikasi digital kompatibel dengan sistem operasi besutan Google ini.

Fungsi komunikasi lewat suara menjadi andalan ketiga produk tersebut. Menurut Todd, umumnya perangkat bergerak mengunggulkan fungsi komunikasi lewat teks dan gambar. "Menelepon kerabat atau rekan masih menjadi cara berkomunikasi favorit di seluruh dunia," ujar Todd.

HP Slate 6 VoiceTab memiliki ukuran layar 6 inci yang ditunjang dengan teknologi in-plane switching (IPS). Fitur unggulannya yaitu dual front-firing stereo speakers untuk memaksimalkan kualitas suara. Satu unit dibanderol Rp 2,799 juta.

Sedangkan kerabatnya, Slate 7 VoiceTab, mengunggulkan ketahanan baterainya yang berkekuatan 4.100 mAh. Kualitas layarnya lebih tajam dibanding Slat 6 VoiceTab, dengan resolusi 1.280 x 800 piksel. Harga per unitnya adalah Rp 2,699 juta.

Baik Slate 6 VoiceTab maupun Slate 7 VoiceTab ditargetkan bagi konsumen menengah ke atas. HP juga menghadirkan produk untuk kategori konsumen pemula, yakni sabak digital HP 7 VoiceTab.

HP 7 VoiceTab memiliki ukuran layar 6,95 inci dengan bezel atau tepian layar yang tipis. Prosesornya menggunakan quad-core 1.3 gigahertz yang diklaim mampu memaksimalkan performa koneksi di jaringan 3G. Sistem operasinya sudah menggunakan Android teranyar, yakni Android 4.4 atau KitKat. Satu unit dibanderol Rp 1,799 juta.

Uniknya, produk ini memiliki kode nama Bali. Penamaan ini dipilih sebagai apresiasi HP terhadap konsumen Indonesia yang dinilai memberi kontribusi cukup besar bagi bisnis perusahaan. Namun nama Bali hanya terbatas digunakan sebagai kode internal perusahaan, bukan merek dagang.

Meskipun menggunakan nama Bali, Todd enggan menyampaikan apakah HP menginvestasikan dana khusus untuk bisnisnya di Indonesia atau tidak. "Yang pasti, kami memperluas bisnis agar konsumen lebih bisa menikmati konsep mobility and connectivity." Dia juga menolak menyebutkan target pasar di kategori perangkat bergerak, baik global maupun di Indonesia.

Negara yang juga merupakan pasar potensial bagi HP adalah Thailand dan India. Pada masa mendatang, HP akan memperkenalkan perangkat bergeraknya ke Eropa.

:: Asus

Produsen lain yang juga serius menggarap pasar perangkat bergerak adalah Asus. "Kami ingin mengulang kesuksesan dalam memasarkan notebook," ujar Manajer Produk dan Pemasaran Asus Indonesia, Juliana Cen, di Jakarta, pekan lalu.

Sebelumnya, lembaga riset International Data Corporation (IDC) melaporkan, notebook merek Asus paling banyak terjual di Indonesia sepanjang 2013. Jumlah yang terjual yaitu 894.691 unit dengan raihan pangsa pasar 25,4 persen. Total penjualan ini meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya.

Meski demikian, Juliana mengakui, kompetisi antarmerek di Indonesia sangat ketat. Apalagi merek lokal, bisa dibilang termasuk kompetitor yang kuat. Menurut dia, merek lokal mampu bertahan karena segmen pasarnya yang sangat luas. Selain harganya yang terjangkau, kualitasnya pun terbilang cukup baik.

Untuk menghadang kompetitornya tersebut, perusahaan asal Taiwan ini menjual produk yang dibekali dengan teknologi canggih. Sabak digital dan telepon pintar yang diproduksi Asus dibekali dengan prosesor Intel. "Teknologi Intel selama ini sukses di bidang komputer," kata Juliana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Produk andalan Asus adalah sabak digital FonePad 7, serta rangkaian telepon pintar seri ZenFone 4, ZenFone 5, dan ZenFone 6. Kedua jenis produk tersebut sudah bisa dijumpai di Tanah Air.

FonePad 7 menggunakan Intel Atom Multicore Processor dengan hyper threading technology. Kapasitas memori internalnya mampu menampung file seukuran 16 gigabita. Adapun harganya dibanderol Rp 1,699 juta.

Sementara itu, seri ZenFone mengusung kualitas layar yang menggunakan teknologi Gorilla Glass 3. Prosesornya menggunakan Intel Atom Multicore. ZenFone 4 dijual seharga Rp 1,099 juta, ZenFone 5 Rp 2,099 juta, dan ZenFone 6 dibanderol Rp 3,099 juta.

Asus juga memperkenalkan sabak digital mini Fonepad Note 6 yang dilengkapi dengan pena stylus. Berbeda dengan seri Zenfone, produk ini dijual dengan harga cukup tinggi, yaitu Rp 5,99 juta. “Untuk produk ini, kami tidak menargetkan penjualan dengan jumlah tinggi karena segmen pasarnya terbatas,” kata Juliana.

:: Acer

Produsen yang juga berasal dari Taiwan ini siap berkompetisi dengan mengusung ponsel pintar yang menjadi andalannya tahun ini, yaitu Liquid E3. Tidak tanggung-tanggung, Acer menyematkan flash di kamera depan ponsel ini. Teknologi ini diklaim sebagai yang pertama ada di kamera depan.

"Kami ingin menghadirkan pengalaman yang berbeda," ujar Deputi Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang. Dia melanjutkan, teknologi canggih juga merupakan bagian dari inovasi perusahaannya.

Acer pun ingin mengadopsi teknologi yang ada di komputer ke ponsel pintar. Herbet juga mengatakan, Acer secara khusus berinvestasi di divisi riset dan pengembangan. “Ini untuk mengetahui kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Liquid E3 memiliki ukuran layar 4,7 inci dengan bobot 135 gram. Teknologinya menggunakan in-plane switching (IPS) yang menghasilkan kualitas high-definition (HD). Ponsel ini dibekali dengan prosesor quad-core 1,2 gigahertz dengan RAM 2 gigabita. Kecepatan RAM ini menunjang penggunaan banyak aplikasi, antara lain musik, video, dan game.

Sistem operasinya adalah Android 4.2.2 atau Jelly Bean yang dapat diperbarui menjadi Android 4.4 atau KitKat. Memori internalnya mampu menampung file sebesar 16 gigabita. Terdapat dua slot kartu SIM. Satu unit dibanderol Rp 3,899 juta.

Herbet mengatakan, dalam memasarkan produk tersebut, Acer berfokus pada konsumen berusia 25-35 tahun. Di usia tersebut, orang membutuhkan perangkat dengan performa yang cepat dan bisa menjalankan banyak fungsi.

Sedangkan untuk kategori pemakai pemula, Acer memasarkan Liquid Z4 yang dibanderol Rp 999 ribu.

Pemerhati perangkat bergerak, Herry S.W., tidak meragukan kualitas perangkat bergerak buatan perusahaan yang mengawali bisnisnya di produksi komputer. "Secara kualitas, tidak perlu dirisaukan," kata dia.

Dia menyebutkan, hal yang harus diperhatikan produsen adalah jalur distribusinya. Salah pilih mitra distributor, masyarakat malah bisa kehabisan barang. Sejauh ini, Herry menilai, pendistribusian produk merek HP dan Acer sudah cukup baik.

Herry justru mengkritik cara berpromosi yang dilakukan Asus terhadap seri ZenFone. "Program pre-order ada di mana-mana, tapi barangnya selalu habis," katanya.

Dia meragukan apakah memang barang tersebut habis terjual atau memang tidak disalurkan dengan benar. Menurut Herry, di sinilah pentingnya bagi produsen dalam memilih mitra bisnis yang berpengalaman.

SATWIKA MOVEMENTI | MARTHA WARTA SILABAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

11 April 2017

Logo Microsoft. REUTERS/Jacky Naegelen
Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

Microsoft Teams adalah aplikasi grup chat canggih yang tersedia di Andorid atau iOS.


Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

10 Maret 2017

Aplikasi hangouts meet, ruang rapat virtual buatan Google. recode.net
Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

Aplikasi Hangouts Meet buatan Google memungkinkan lebih dari 30 orang bergabung dalam satu rapat.


Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

6 Desember 2016

tekedia.com
Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

Alcatel-Lucant memperluas target ke industri kesehatan, pendidikan, pemerintah, dan transportasi pada 2017.


Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

16 November 2016

VMware
Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

Desentralisasi IT disebabkan kekurangsiapan IT dalam mendukung bisnis dan inovasi.


Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

10 Maret 2016

Microsoft. REUTERS/Beawiharta
Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

Microsoft menyatakan Windows 10 memiliki segalah hal yang dibutuhkan pengusaha di segmen UMKM.


Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

14 Februari 2016

Ilustrasi Aplikasi BBM Android dan iOS. Gadgetgestures.com
Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

Aplikasi yang dibuat rumah produksi di Bandung ini diklaim aman dan data transaksi selalu dienkripsi.


Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

20 November 2015

Diane Greene. REUTERS
Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

CEO Google Sundar Pichai menjadikan penjualan ruang penyimpanan awan ke perusahaan sebagai prioritas pertumbuhan.


Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

16 November 2015

(kiri-kanan) Direktur, Michael Alexander R. Roring, Direktur, Lim Eng Poh,  Presiden Direktur  PT Astra Graphia Lukito Dewandaya,  Direktur, Yusuf Darwin Salim, dan Direktur Herrijadi Halim, saat rapat umum pemegang sahan PT Astra Graphia Tbk di Jakarta, Rabu (25/04). TEMPO/Dasril Roszandi
Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

Astragraphia saat ini punya 29 kantor cabang dan 89 titik layanan.


Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

8 Oktober 2015

Komputasi Awan.
Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

Penggunaan cloud computing meningkat karena industri semakin sadar manfaat efisiensi biaya yang ditawarkan jasa ini.


Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

3 Oktober 2015

google.co.id
Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

Alphabet dijalankan oleh pendiri Google, Larry Page.