Dalam kisahnya, Roro Jonggrang yang merupakan salah satu cerita rakyat asal Jawa Tengah dan Yogyakarta terkait Candi Prambanan. Dalam cerita rakyat ini mengisahkan bagaimana Pangeran Bandung Bondowoso yang kepincut kecantikan Putri Roro Jonggrang bermaksud menikahinya. Sayang, sang putri mengajukan persyaratan tak masuk akal. Sang putri bersedia dinikahi asalkan Bondowoso membangun seribu candi untuknya dalam satu malam.
Adapun cerita rakyat Tangkuban Perahu berasal dari Bumi Parahyangan, Jawa Barat. Dikisahkan Sangkuriang jatuh cinta dan ingin menikahi ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Tentu saja sang ibu menolak. Namun, Sangkuriang tetap berkeras hati. Dayang Sumbi mencari jalan dengan mengajukan persyaratan membangun danau dan perahu dalam semalam.
Memang, belakangan Taufik membantah soal pernyataan tersebut. Akan tetapi, media sosial tetap mengoloknya dalam cuitan. Akun@AgusSaptono menuliskan, "Where are you Sangkuriang? Your job is being taken away by Roro Jonggrang. Wake up wake up."
Kemudian akun @deelestari berkicau, "A truly Malcolm Gladwell's book material. RT @newsplatter: Roro Jonggrang and The Power of Kepepet."
Akun @ilhamkhoiri menulis, "Kekeliruan penyebutan roro jonggrang & adipura dlm pilpres 2014 kian membuktikan pentingnya program "kartu indonesia pintar."